MOJOKERTO, KOMPAS.com - Kendati progres fisik konstruksi Tol Kertosono-Mojokerto ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara masih sekitar 70 persen, namun PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) berupaya keras untuk dapat mengejar target fungsionalisasi saat mudik Lebaran 2016.
Kepala Divisi Pelaksanaan MHI pemegang konsesi Tol Kertosono-Mojokerto, Samsul Chair, mengatakan, pihaknya akan mengkonsnetrasikan diri pada penyelesaian konstruksi fisik untuk dapat memenuhi target yang diminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami berupaya mengerahkan segala sumber daya yang ada. Per Senin, 27 Juni 2016, kami sudah menyelesaikan 3,3 kilometer yang sudah diperkeras (rigid) dari total 5 kilometer panjang ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara," papar Samsul kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, di lokasi pengerjaan proyek, Mojokerto, Senin (27/6/2016).
Nantinya, lajur yang bisa difungsikan adalah lajur A untuk satu arah mudik. Lajur yang sama juga akan digunakan untuk arus arah balik.
Namun, untuk bisa digunakan saat mudik dan arus balik sangat bergantung pada penilaian Tim Independen yang terdiri dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kepolisian, Pemerintah Daerah, dan Dinas Perhubungan.
Mereka akan melakukan uji laik fungsi terhadap ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara jika nanti rampung konstruksinya.
"Tim penilai yang akan mengevaluasi. Mereka juga yang menentukan apakah ruas ini laik fungsi atau tidak. MHI hanya menyiapkan kondisi fisiknya saja, termasuk rambu-rambu keselamatan," tutur Samsul.
Ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara memiliki fasilitas dua gerbang yakni gerbang utama yang ada di wilayah Mojokerto dan merupakan barrier gate, serta gerbang Mojokerto Barat yang berada di wilayah Desa Gedeg.
MHI menargetkan konstruksi ruas tol ini rampung pada Agustus tahun ini, sehingga bisa diajukan untuk penilaian laik operasi.