Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ingin Hadir, Penandatanganan PLTU Batang dan 5 Ruas Tol Ditunda

Kompas.com - 08/06/2016, 15:36 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Koordinator Perekonomian menjadwalkan acara Financial Close Proyek Pembangunan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang Jawa Tengah dan Perjanjian Penjaminan untuk Proyek Jalan Tol.

Proyek-proyek jalan tol ini terdiri atas Jalan Tol Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang, Serpong-Balaraja, dan Terbanggi Besar-Kayu Agung. Namun, acara yang awalnya direncanakan berlangsung pada Rabu (8/6/2016) ini terpaksa dibatalkan.

"Saya dengar, Presiden ingin hadiri sendiri, jadi (acaranya) dipindah ke Istana. Besok rencananya. PLTU Batang itu kan proses panjang," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Proyek PLTU Batang Jawa Tengah merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia.

PLTU Batang tersebar di tiga desa, yakni Desa Karanggeneng, Ujungnegoro, dan Ponowareng. Pada 2012, PLTU Batang mengalami kendala dalam pembebasan lahan.

Tahun lalu, Presiden Jokowi meresmikan kembali pembangunan PLTU tersebut. Setelah beroperasi, PLTU berkapasitas 2 x 1.000 MW ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan listrik nasional yang tumbuh sekitar 8 persen per tahun.

Sementara itu, pengesahan proyek lima ruas tol yang dijanjikan untuk ditandatangani pada hari ini bernilai Rp 52,76 triliun. Ruas Balikpapan-Samarinda digarap konsorsium PT Jasa Marga (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT PP (Persero), dan PT Bangun Tjipta Sarana dengan nilai Rp 13 triliun.

Proyek Tol Manado-Bitung senilai Rp 8,7 triliun dikerjakan oleh Jasa Marga. Tol Pandaan-Malang senilai Rp 2,9 triliun digarap konsorsium Jasa Marga bersama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Sisanya, proyek Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung akan dijalankan oleh pemerintah dan PT Hutama Karya dengan nilai Rp 22,13 triliun.

Adapun kontrak Tol Serpong-Balaraja senilai Rp 6,03 triliun dilakukan konsorsium PT Bumi Serpong Damai, PT Astratel Nusantara, dan PT Transindo Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com