Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciputra Incar Bisnis Gudang Suku Cadang Otomotif di Banjarmasin

Kompas.com - 31/05/2016, 20:52 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Besarnya peluang bisnis otomotif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membuka lahan bisnis baru bagi pengembang properti di kawasan tersebut. Hal tersebut diakui oleh Direktur Ciputra Group Hendry Nurhalim, Selasa (31/5/2016), yang tahun ini meluncurkan klaster khusus otomotif, AutoBiz, di kawasan pergudangan BizPark Ciputra Banjarmasin. 

"Walaupun sektor pertambangan belum pulih benar, tapi di sektor lain seperti industri, perdagangan, dan perhotelan di Banjarmasin menunjukkan pertumbuhan positif di semester pertama tahun ini," ujar Hendry.

Tren positif tersebut didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan investasi, serta membaiknya ekspor Kalimantan Selatan. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan, tahun ini inflasi Kalimantan Selatan berpeluang terus menurun.  

"Apalagi bisnis otomotif tak pernah mati, termasuk di sini. Potensi bisnis otomotif sangat besar, tapi sayangnya belum ada kawasan bisnis yang menyediakan kebutuhan suku cadang dan jasa layanan otomotif lengkap dan representatif," tambahnya.

Saat ini, AutoBiz dipersiapkan bagi pelaku usaha bidang otomotif, mulai dari gerai mobil seken, aksesoris, jasa service dan suku cadang. Sejak awal tahun, lanjut dia, peningkatan permintaan terhadap ruang usaha otomotif cukup signifikan, terutama untuk gudang suku cadang.

"Minggu lalu sudah mulai pre-sale kepada beberapa pembeli potensial dan agen properti. Sudah ada beberapa pengusaha dan investor tertarik," tutur Hendry.

General Manager Ciputra Group Wilayah Kalimantan, Piter Simpony, mengatakan bahwa untuk tahap pertama ini pihaknya menawarkan unit terbatas, yaitu hanya 17 unit. Itu pun hanya terdiri dari satu tipe dengan harga di bawah R 1 miliar.

"Ada potensi pengembangan di lahan baru terhadap klaster ini, karena saat ini belum ada kawasan pusat bisnis otomotif terpadu di sini, padahal di beberapa kota-kota besar, terutama di Jawa, pusat bisnis seperti ini sangat dibutuhkan supaya konsumen tidak perlu pergi jauh," kata Piter.

Dia mengaku optimistis bisnis pergudangan untuk suku cadang ini akan melaju. Terutama, lanjut dia, jika rencana BI menurunkan uang muka masing-masing 10 persen (KPP 1, 2, dan seterusnya). Khusus di Banjarmasin, jika pelonggaran itu diberlakukan, dia memperkirakan transaksi properti bisa tumbuh sekitar 30 sampai 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau