Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Favorit di Jadebotabek Seharga Rp 750 Juta-Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 15/04/2016, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah paling favorit yang banyak ditransaksikan sepanjang semester II-2015 lalu di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang (Jadebotabek) serentang Rp 750 juta hingga Rp 1,6 miliar.

Hasil riset Cushman & Wakefield Indonesia menyebutkan, rumah dengan kisaran harga setinggi itu berdimensi bangunan 45 meter persegi-96 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi hingga 112 meter persegi.

Secara umum, tercatat adanya perlambatan laju permintaan terhadap hunian, dari 1,7 persen pada semester 1 2015 menjadi 1,3 persen pada semester berikutnya.

Rata-rata transaksi rumah pada paruh tahun kedua adalah sebesar 22 unit per bulan per perumahan dalam 40 perumahan yang ada dalam keranjang riset Cushman & Wakefield Indonesia.

Angka ini turun sebanyak 6 unit dibandingkan dengan semester sebelumnya. Banyak konsumen yang menunjukkan sikap “wait and see” untuk membeli rumah karena melemahnya kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Selain itu, adanya pengurangan pegawai di berbagai perusahan, khususnya di sektor minyak dan gas juga turut memengaruhi keputusan sejumlah konsumen untuk membeli rumah.

Kendati jumlah transaksi rumah pada semester II-2015 mengalami sedikit penurunan, secara umum rata-rata nilai penjualan tetap stabil dengan jumlah yang sama pada semester
sebelumnya.

Rata-rata nilai penjualan di Jabodetabek mencapai Rp 31,4 miliar per bulan per perumahan. Nilai penjualan per bulan tertinggi terjadi di Tangerang, yaitu sebesar Rp 57,3 miliar per
bulan per perumahan.

Namun, peningkatan nilai penjualan terbesar terjadi di Bekasi, dengan peningkatan sebesar Rp 13,7 miliar, menjadi Rp 31,5 milyar per bulan per perumahan.

Segmen menengah merupakan segmen yang paling diminati, sebesar 34,2 persen dari total transaksi yang terjadi, diikuti segmen menengah-bawah sebanyak 29,9 persen dari total transaksi.

Melemahnya kondisi pasar perumahan menyebabkan banyak pengembang menahan diri untuk meluncurkan pasokan baru, mengakibatkan penurunan yang cukup besar terhadap jumlah
pasokan baru.

Jumlah pasokan baru selama semester II-2015 turun hampir setengah dari jumlah total pasokan baru pada semester 1-2015, dari 6.178 unit menjadi 3.228 unit.

Sebagian besar pasokan berasal dari segmen bawah dan menengah. Distribusi pasokan terbesar terjadi di Kota Bogor, walaupun hanya berasal dari satu perumahan yaitu Citra Indah.

Dibandingkan dengan semester sebelumnya, perlambatan kenaikan harga juga terlihat pada semester II-2015. Rata-rata harga jual di Jabodetabek tumbuh 4 persen, sedangkan pada semester sebelumnya mencapai 7 persen.

Sementara itu, harga tanah dan harga bangunan masing-masing tumbuh secara moderat sebesar 4 persen dan 5 persen.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau