JAKARTA, KOMPAS.com - Makin banyaknya fasilitas pendidikan di kawasan Gading Serpong mendongkrak potensi bisnis di kawasan tersebut. Bisnis rumah sewa atau indekos kini tumbuh subur, khususnya di lokasi perkantoran dan kampus yang menjadi pilihan tinggal bagi mahasiswa atau pekerja kantor.
Peluang itulah yang tengah ditawarkan Paramount Land lewat proyek properti terbarunya Neo Portico dan Fitto @Amarillo Village. Neo Portico memadukan konsep residensial dan komersial, sedangkan Fitto dirancang untuk berbagai fungsi dan kebutuhan.
"Ada dua faktor yang saat ini menjadi perhatian masyarakat. Pertama harga, dan kedua kejelian memilih produk investasi yang dapat memberi jaminan atau kepastian keuntungan dari dana yang diinvestasikannya. Pesatnya perkembangan Gading Serpong sesuai dengan kedua faktor itu," ujar Andreas Nawawi, Managing Director Paramount Land, Jumat (8/4/2016).
Menempati area sekitar 3200 meter persegi, Neo Portico terdiri atas empat lantai dan semi basement untuk parkir dan pengelolaan gedung. Lantai bawahnya dijadikan area komersial, sementara lantai satu dan tiga dimanfaatkan untuk hunian yang bisa difungsikan sebagai rumah indekos.
"Setiap lantai bisa dijual terpisah dengan kepemilikan strata-title," ujar Andreas.
Sementara itu, Fitto, karena dirancang sebagai hunian sekaligus ruang berinvestasi, dibangun terdiri dari dua lantai. Lantai satu dan dua masing-masing memiliki dau kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu serta dilengkapi tangga yang berada di luar rumah untuk memberikan akses masuk secara terpisah.
"Ini memungkinkan peluang investasi yang fleksibel, karena masing-masing lantai bisa disewakan ke penyewa berbeda tanpa mengurangi privasi satu sama lain," kata Andreas.
Andreas optimistis, sebagai economic hub dan kawasan penyangga penting bagi DKI Jakarta, kebutuhan akan tempat tinggal atau usaha di Gading Serpong cukup tinggi. Berdasarkan data riset yang dimiliki Paramount, saat ini ada sekitar 15.000 mahasiswa dan siswa, serta perkantoran dengan potensi sekitar 10.000 karyawan.
Sementara itu, menurut Ervan Adi Nugroho, Presiden Direktur Paramount Land, mengutip survei property affordability sentiment index 2015 yang dilakukan oleh salah satu situs jual beli rumah menunjukkan bahwa prospek properti untuk tumbuh masih cerah. Dari survei itu menunjukkan bahwa keinginan bisa memiliki rumah tetap tinggi.
"Ditambah lagi adanya paket kebijakan pemerintah yang memutuskan penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) final menjadi 0,5 persen dan BPHTB menjadi maksimal 1 persen," ujar Ervan.
Untuk transaksi REIT (Real Estate Investment Trust), lanjut Ervan, akan menjadi stimulus bagi pengembang mendapatkan alternatif pendanaan yang kompetitif. Dia berharap hal itu akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan properti dan meningkatkan daya beli konsumen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.