Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Hunian Penuh Ide Dilego Rp 281 Miliar

Kompas.com - 13/04/2016, 21:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Semua orangtua biasanya menginginkan tempat terbaik bagi anak-anaknya untuk bisa tumbuh dewasa.

Dan rumah merupakan tempat pertama anak-anak tumbuh dan berkembang. Karena itu diperlukan rumah dengan suasana dan lingkungan yang mampu mendukung fase pertumbuhan mereka.

Pasangan Tim dan Tracy Flaherty adalah contoh yang menerapkan prinsip itu. Mereka pindah dari Seattle ke Sun Valley, Idaho.

Kepindahan itu membuat mereka membutuhkan rumah besar bagi kelima anaknya. Hingga pada suatu saat mereka menemukan lahan atau tanah untuk membangun rumah itu.

"Aku menemukan lahan ini dan semua orang berkata kepadaku, wanita yang memiliki lahan ini tak akan menjualnya," kata Tracy Flaherty.

Perkataan orang-orang pun benar, dua penawaran mereka ditolak meskipun pada dasarnya mereka tertarik dengan pemandangan, privasi, dan lokasi lahan tersebut. Hingga pada akhirnya, Tracy menulis surat kepada sang pemilik lahan.

"Kemudian aku mengirimkan surat kepadanya dan mengatakan, aku bisa melihat anak-anakku tumbuh dewasa di lahan seluas 5,6 hektar tersebut dan dia mengubah pikirannya untuk menjual lahan itu pada kami," jelas Tracy.

Tracy akhirnya membeli lahan itu seharga 4,5 juta dollar Amerika Serikat atau lebih dari Rp 59 miliar pada 2006. Keluarga Flaherty pun menghabiskan sekitar tiga tahun untuk membangun sebuah kompleks keluarga seluas 21.232 meter persegi. 

Rumah utama di kompleks tersebut memiliki dua sayap. Satu untuk kamar tidur dan satu lagi sebagai ruang hiburan untuk para tamu. Selain itu, mereka juga membuat sebuah wisma terpisah dengan kamar di dalamnya.

Dapur di dalam rumah berlantai kayu oak menambah teduh suasana dalam dapur. Selain itu, dapur tersebut dibuat berhadapan langsung dengan Gunung Bald.

"Tidak ada hal paling menenangkan selain minum kopi sambil duduk di bar dapur dan melihat gunung di luar," ucap Tracy.

Seakan menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya yang natural, Tracy Flaherty memberikan tumpukan-tumpukan kayu di ruang kerjanya. Hal itu ia lakukan untuk memberi kesan hangat di dalam ruangan tersebut.

Rumah utama berisi tujuh kamar tidur, enam kamar mandi, dan tiga toilet. Rumah itu dibangun di atas lahan seluas 5,2 hektar dari total lahan 5,6 hektar. Pemandangannya langsung ke Gunung Sawtooth.

Dari ketujuh kamar tidur di rumah utama, empat di antaranya diperuntukan bagi empat anak laki-laki dalam keluarga Flaherty di sayap utara.

Sementara itu satu kamar lagi yang berada di bagian utama rumah di dekat kamar tidur utama diperuntukan bagi sang anak perempuan.

Pasangan Flaherty juga membangun dan merestorasi bar yang ada di bagian selatan rumah. Bar yang diimpor dari Irlandia itu sekarang menjadi bagian favorit semua orang ketika berada di dalam rumah.

Interior rumah keluarga Flaherty didominasi kayu, tak terkecuali pintu masuknya. Pintu itu mereka buat dengan menggunakan kayu pinus.

Pemilihan kayu pinus membuat nyaman dan memberikan kehangatan bagi orang-orang yang memasuki rumah tersebut.

Banyak Fasilitas

Keluarga Flaherty benar-benar serius membangun tempat tinggal untuk anak-anaknya. Mereka membangun beberapa fasilitas seperti lapangan basket, lapangan tenis, kolam renang, dan area gym. Lapangan basket berada di lumbung dekat rumah utama.

Tak hanya lapangan basket, lumbung itu juga memiliki kamar yang bisa digunakan untuk pelatih. Selain itu ada pula ruang penyimpanan yang bisa digunakan sebagai tempat pesta jika dibutuhkan.

Seolah tak kehabisan ide, keluarga Flaherty membuat sebuah cabana yang sering digunakan untuk makan malam keluarga. Di sekitar cabana, terdapat perapian guna menghangatkan diri ketika malam datang.

"Saya sangat menyukai cabana terutama ketika kita makan malam di luar dan semua orang berpelukan bersama selimut di depan perapian," tandas Tracy.

Kini, pasangan Flaherty telah memasukkan rumahnya dalam daftar penjualan di Amerika Serikat. Kepindahannya ke Arizona membuat mereka mau tak mau menjual kompleks tersebut.

Kabarnya, rumah itu sudah dijual pada 2 November 2015 dengan harga 21,5 juta dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 281,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com