Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bersertifikat, Pekerja Konstruksi Indonesia Dibayar Murah di Malaysia

Kompas.com - 31/03/2016, 23:06 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya biaya sertifikat di Malaysia, menjadi kendala yang dihadapi pekerja konstruksi asal Indonesia, sehingga tak jarang mereka dibayar murah.

Di negeri jiran tersebut, tenaga kerja konstruksi bersertifikat akan mendapat gaji tinggi. Sebaliknya, jika tidak memiliki sertifikat, hanya digaji 70 persen.

"Di sini biayanya Rp 1,5 juta, di sana bisa Rp 8 juta. Jadi memang kita harus ikuti aturannya dan itu kita biayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (31/3/2016).

Untuk itu, berdasarkan ketentuan tersebut, pemerintah berkoordinasi dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) di Malaysia.

Kerjasama ini meliputi penerbitan sertifikasi tenaga konstruksi di Indonesia yang bisa berlaku di Malaysia.

Menurut Yusid, jumlah tenaga konstruksi Indonesia di Malaysia cukup besar, meskipun ia tidak mengetahui angka pastinya.

Di Indonesia, tenaga kerja yang sudah bersertifikasi sangat kecil jumlahnya, yaitu hanya 6 persen dari total 7,2 juta tenaga kerja.

Yusid mempertimbangkan untuk menarik lebih banyak tenaga kerja berserfitikat dengan memberlakukan surat pengakuan.

"Kami akan buat surat dari Menteri PUPR ke satuan kerja untuk menilai pekerja," kata Yusid.

Tenaga kerja yang perlu sertifikat antara lain mandor, tukang, dan kepala tukang. Yusid mencontohkan, kerja seorang mandor yaitu mengarahkan tukang-tukang.

Jika pekerjaannya baik, mandor ini akan menerima surat pengakuan. Nantinya, mandor tersebut tidak perlu lagi menjalani tes yang panjang untuk mendapatkan sertifikat karena kinerjanya sudah dinilai layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Merancang Kamar Mandi di Rumah Anda

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Merancang Kamar Mandi di Rumah Anda

Tips
Tips Memilih Ukuran Keset Kamar Mandi yang Tepat

Tips Memilih Ukuran Keset Kamar Mandi yang Tepat

Tips
AHY Jamin Kesiapan Lahan untuk Infrastruktur Air

AHY Jamin Kesiapan Lahan untuk Infrastruktur Air

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com