JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengalami kenaikan tingkat hunian atau occupancy rate perhotelan sebesar 2,5 persen menjadi 56,3 persen selama Februari 2016.
Kenaikan tingkat hunian didorong lonjakan permintaan sebesar 8,2 persen. Angka ini melampaui jumlah pasokan yang juga meningkat 5,6 persen.
Namun, tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) justru anjlok 4,7 persen menjadi Rp 1.045.671.
Tak hanya ADR yang merosot, kinerja pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) pun turun 2,3 persen menjadi Rp 588.469.
Demikian laporan STR Global, penyedia data perhotelan global yang dikirimkan kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2016).
Secara umum, kinerja perhotelan di seluruh kawasan Asia Pasifik juga meningkat di tiga metriks utama tingkat hunian, ADR, dan RevPAR.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015, kinerja perhotelan tumbuh tipis 0,3 persen menjadi 64,2 persen.
Sementara ADR naik 0,6 persen menjadi 109,42 dollar AS, dan RevPAR bergerak 1,0 persen menjadi 70,28 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.