Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Christantio Prihambodo menjelaskan, perseroan telah menyiapkan empat langkah antisipatif. Pertama dan utama adalah rekayasa lalu lintas.
Sistem buka/tutup juga berlaku di Tempat Istirahat (TI) Ruas Jakarta-Cikampek yakni TI Km 19, TI Km 33, TI Km 39, dan TI Km 62, serta TI Ruas Purbaleunyi di Km 97.
Dalam kondisi darurat saat antrian kendaraan sangat padat akan dilakukan pengoperasian contra flow di sekitar wilayah TI.
"Contra flow untuk arus mudik atau Jalur A arah Cikampek berlaku di Km 14 sampai dengan Km 23+600, dan Km 35 sampai dengan Km 41," tutur Christantio di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Dia melanjutkan, untuk contra flow Jalur B atau arus balik, berlaku di Km 65 sampai dengan Km 50, dan Km 44+800 sampai dengan Km 42+200.
Rencana pengalihan arus lalu lintas di Tol JORR Ramp 3 Cikunir melalui Gerbang Tol Kalimalang 2 akan dilakukan jika antrian kendaraan telah mencapai Km 40 di Jatiasih, Km 2 (Halim) Ruas Tol Jakarta-Cikampek, dan Km 3 (Pancoran) Ruas Tol Dalam Kota.
Sementara di Gerbang Tol Cikarang Utama 1, Jasa Marga akan melakukan transaksi jemput kendaraan apabila terjadi antrian panjang maksimal 2 kilometer.
Sebaliknya jika antrian kendaraan mencapai 10 kilometer, maka Gerbang Tol Cikarang Utama 2 yang semula merupakan pintu keluar (exit) digunakan menjadi pintu masuk (entrance) secara bertahap.
Apabila terjadi kemacetan saat arus mudik di Gerbang Tol Cikarang Utama, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas melalui Gerbang Tol Cikarang Barat 3 dan masuk kembali melalui Gerbang Tol Cikarang Barat 1.
Sementara untuk arus balik, dilakukan pengalihan arus lalu lintas melalui Gerbang tol Cikarang Barat 2 dan masuk kembali melalui Gerbang Tol Cikarang barat 4.
"Saat arus balik di Km 66, dilakukan pengaturan lalu lintas oleh petugas dan memperpanjang dedicated lane untuk lalu lintas dari arah Tol Cipularang," jelas Christantio.
Langkah antisipasi kedua, tambah dia, adalah menempatkan petugas untuk memantau arus lalu lintas pada saat terjadi antrian panjang di lokasi-lokasi potensi padat kendaraan seperti Ruas Tol Cikunir-Jatiasih, TI Km 19 Ruas Jakarta-Cikampek, Gerbang Tol Cikarang Utama dan Jalur Utama.
Langkah ketiga, berkoordiansi dengan pihak Kepolisian dengan menyiagakan petugas Korlantas untuk lokasi I/C Cikunir, petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya, dan Polda Jawa Barat di simpul-simpul kemacetan Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi.
Dan terakhir mempercepat penanganan gangguan perjalanan dengan menempatkan kendaraan multiguna (Komo) di Gerbang Tol Tambun Km 22 Ruas Jakarta-Cikampek dan di workshop Ruas Jagorawi.