MOJOKERTO, KOMPAS.com - Seluas 13 persen sisa lahan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) dari total 280,26 hektar yang belum dibebaskan, ditargetkan rampung dalam tiga bulan. Pemerintah akan mengajukan pinjaman kepada PT Jasa Marga Tbk untuk pembebasan lahan.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini mengatakan hal tersebut usai mengikuti peresmian Tol Sumo Seksi IV (Krian-Mojokerto) di Mojokerto, Sabtu (19/3/2016).
“Tinggal 13 persen, bisa diselesaikan dalam tiga bulan. Kita akan pinjam uang Jasa Marga untuk pembebasan lahannya. Nominalnya sekitar Rp 300 miliar,” ungkap Hediyanto.
Pembebasan tanah Tol Sumo sepanjang 36,27 kilometer tersebut, memerlukan dana senilai Rp 556 miliar.
Hediyanto menyebutkan, bila aspek pengadaan tanah selesai dalam tiga bulan, maka Tol Sumo akan dapat beroperasi penuh pada tahun depan.
Pembebasan tanah dilakukan di tiga kabupaten yaitu Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto serta satu kota yaitu Surabaya.
Selain seksi IV, ruas Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 kilometer yang telah diresmikan dan beroperasi, bagian dari Tol Sumo lainnya yang telah beroperasi adalah seksi IA, Waru-Sepanjang sepanjang 2,3 kilometer sejak Agustus 2011.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga, hingga saat ini Seksi II, WRR-Driyorejo (5,1 kilometer) dan Seksi III, Driyorejo-Krian (6,1 kilometer), progres pembebasan tanahnya masing-masing sudah mencapai 67,75 persen dan 76,72 persen.
Sementara untuk seksi IB, Sepanjang-WRR (4,3 kilometer), menurut Hediyanto progresnya paling maju. Pembebasannya sudah sebesar 94,91 persen dan konstruksi mencapai 62,85 persen.
Pemerintah memberikan konsesi selama 42 tahun kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) selaku Badan Usaha Jalan (BUJT) Jalan Tol Sumo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.