Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 5 Perabot Rumah Mengandung Zat Kimia Berbahaya!

Kompas.com - 08/03/2016, 07:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Tak ada orang yang ingin terpapar zat kimia berbahaya. Itulah mengapa banyak perusahaan manufaktur menghilangkan zat kimia dan menggantinya dengan bahan lain yang tidak berbahaya bagi kesehatan.

Barang-barang di rumah juga nyatanya tak lepas dari beberapa zat kima berbahaya. Berikut ini beberapa barang di rumah yang mengandung zat kimia berbahaya di dalamnya.

1. Botol Minum

Botol minum mengandung zat kimia Bisphenol A atau BPA yang juga banyak ditemui pada barang-barang berbahan plastik lainnya. BPA ini meniru estrogen di dalam tubuh dan berbahaya bagi bayi dan anak-anak.

Karena itu, pada 2012, Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan BPA pada botol susu bayi, tapi tidak produk lainnya.

Kebanyakan orang akan menghindari barang-barang plastik yang mengandung BPA, dan banyak perusahaan manufaktur yang mencantumkan label "Bebas BPA" pada botol air mereka.

Karpet tidak memerlukan perawatan yang tinggi seperti kebanyakan orang pikirkan.
Pengganti standar BPA adalah bisphenol S atau BPS yang juga sama berbahayanya dengan BPA dan dapat mengganggu fungsi normal sel sehingga menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, hindarilah barang-barang plastik terutama botol minum yang mengandung zat BPA, BPS atau BP lainnya agar kesehatan Anda dan keluarga tidak terganggu.

 

2. Wadah Makanan Plastik

Wadah makanan plastik mengandung zat kimia Phthalates yang biasanya digunakan untuk membuat plastik lebih fleksibel. Zat tersebut juga membawa dampak buruk bagi kesehatan karena mampu meniru hormon dalam tubuh.

Dampak buruk zat tersebut antara lain adalah mengurangi kualitas sperma bagi laki-laki. Salah satu jenis zat phthalates yang digunakan adalah DEHP dan dalam beberapa tahun mulai digantikan oleh jenis zat lainnya yakni DINP dan DIDP.

Keduanya juga ternyata sama berbahayanya dengan DEHP, bahkan lebih parah karena bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan cacat lahir pada bayi laki-laki.

Jika Anda khawatir terhadap efek phthalates yang banyak ditemukan pada produk-produk plastik pembungkus makanan, maka Anda harus mulai tidak menyimpan makanan di wadah-wadah plastik tersebut.


3. Karpet

Sebuah karpet tahan noda merupakan pilihan banyak orang untuk melengkapi rumahnya. Namun beberapa bahan kimia industri ternyata digunakan untuk mengusir noda dan memiliki dampak pada kesehatan.

Zat kimia yang terkandung dalam karpet anti noda adalah PFOA, yakni zat kimia yang mampu memicu kanker dan penyakit tiroid.

Sementara karpet anti noda yang sudah 10 tahun memiliki kemungkinan mengandung zat kima PFASs, yang masuk ke dalam tubuh bayi melalui proses menyusui. Para peneliti saat ini tengah menyelidiki resiko penyakit yang bisa ditimbulkan oleh PFASs.


4. Pembersih Tangan

Zat anti mikroba yang disebut triclosan dan secara luas digunakan untuk membunuh kuman selama puluhan tahun merupakan komposisi pembersih tangan dan pasta gigi.

Menempatkan bantal terlalu banyak pada sofa atau tempat tidur bisa membuat Anda merasa stres.
Tetapi triclosan telah dihubungkan ke beberapa masalah hormon termasuk kemandulan dan pubertas dini serta penyebab kanker bagi tikus.

Di samping menerima fakta bahwa triclosan tak lebih baik daripada sabun dan air untuk membunuh kuman, banyak manufaktur yang menghilangkan penggunaan triclosan dan beralih menggunakan benzalkonium korida, zat kimia antibakteri lainnya.

Namun, zat kimia tersebut ternyata mengandung senyawa yang dikenal dengan nama quats dan mampu membuat iritasi saluran pernapasan serta memperburuk asma.

Solusinya adalah Anda harus menghindari segala macam produk anti bakteri dan mulai hanya menggunakan sabun dan air saja. Jika Anda memiliki pembersih tangan yang bisa dibawa ke mana-mana gunakan pembersih tangan dengan zat etil alkohol.


5. Sofa

Sampai saat ini, hampir semua produk furnitur mengandung bahan kimia tahan api. Zat kimia itu dengan mudah bermigrasi dari furnitur ke udara, debu, dan makanan di dekatnya. Itulah alasannya mengapa kita dilarang makan di atas sofa.

Awalnya zat kimia dalam furnitur adalah asbestos dan PCBs yang ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan dilarang penggunaannya. Setelah itu, perusahaan manufaktur beralih menggunakan PBDEs dan Tris.

Ketika PBDEs dilarang pada pertengahan 2000 karena alasan yang sama, industri mulai memaksimalkan penggunaan karsinogen Tris, meskipun Tris sendiri sebenaranya sudah dilarang penggunaanya pada piyama anak-anak pada 1977.

Industri kimia juga menciptakan ramuan yang disebut Firemaster 550, pengganggu endokrin dan diduga obesogen.

Mulai sekarang Anda mesti membeli sofa atau furnitur lainnya yang memiliki label anti bahan kimia tahan api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com