Gipsum Gyproc, contohnya. Selain sebagai plafon, gipsum Gyproc juga bisa digunakan sebagai dry wall atau tembok kering.
"Tetapi apartemen dan hotel-hotel berbintang lima arahnya sudah mulai menggunakan gipsum sebagai dry wall," kata arsitek sekaligus Product Manager Gyproc Indonesia, Rully Yustiadi Syarif, di Jakarta, Jumat (19/9/2016).
Rully menjelaskan, penggunaan gipsum sebagai dry wall memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan membangun dinding secara konvensional.
"Dry wall ini lebih ringan ketimbang bata atau batako dan mampu menghemat hingga 6 sampai 7 persen," tambahnya.
Gyproc menyediakan berbagai macam jenis gipsum untuk bisa dijadikan sebagai plafon atau dry wall.
Berikut ini jenis-jenis gipsum Gyproc:
a. TopLine merupakan papan gipsum berlapis kertas berwarna putih untuk memberikan kesan permukaan yang halus sehingga dapat menjaga estetika tanpa melupakan fungsinya. Gipsum jenis ini tidak mudah terbakar dan mampu menghambat panas.
b. BaseLine adalah papan gipsum standar dengan lapisan kertas putih yang dapat digunakan untuk partisi dinding dan plafon. Sama dengan TopLine, gipsum jenis ini juga memberikan estetika dengan penghambat panas dan tahan api.
c. AquaLine merupakan papan gipsum yang telah dilengkapi cairan silikon terpolimerasi sehingga mampu mengurangi penyerapan pada papan.
d. FireLine, papan gipsum dibuat dengan bahan khusus guna meningkatkan kohesivitas pada suhu tinggi sehingga memberikan hasil maksimal ketika dihadapkan dengan api.
e. ThermaLine merupakan gipsum beraerasi di dalamnya dan dilapisi dengan kertas yang sangat kuat. Selain itu, berkat adanya lapisan materi insurasi berupa polystyrene di bagian belakang membuat papan gipsum tahan panas.
f. DuraLine, papan gipsum Gyproc yang memiliki daya tahan terhadap benturan dan ideal untuk rumah dan bangunan komersial yang membutuhkan dinding kuat.