Bagi CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, apartemen mewah itu adalah yang memenuhi kebutuhan prestise, dan gaya hidup kalangan yang mapan secara finansial atau ultra high net worth individuals (UHNWI).
"Apartemen mewah bagi UHNWI bukan kebutuhan untuk tempat tinggal, bukan pula untuk investasi, melainkan untuk status, gengsi, dan juga koleksi," tutur Hendra.
Karena itu, tak mengherankan jika pasokan apartemen mewah jauh lebih sedikit dibanding pasokan apartemen menengah. Biasanya, satu lantai hanya terdiri dari maksimal 4 unit. Sementara untuk unit griya tawang atau penthouse khusus menempati satu lantai sendiri.
Adapun harga jual apartemen mewah dengan spesifikasi khusus konten impor dan dikelola oleh jaringan operator internasional ternama lebih dari Rp 75 juta per meter persegi. Bahkan, bisa mencapai Rp 125 juta hingga Rp 200 juta meter persegi.
Kaum UHNWI akan tergiur membeli apartemen mewah ini jika dia sudah mengantongi nama dan siapa tetangga di sebelahnya.
"Kalau profil tetangga di sebelahnya tidak dikenal atau kurang populer, mereka akan mempertimbangkan ulang. Karena itu, pemasar apartemen mewah harus punya relasi kuat dari kalangan berduit ini," cetus Hendra.
Lantas, bagaimana The Residences at The St Regis Jakarta mampu memikat kalangan tajir Jakarta?
The Residences at The St Regis Jakarta berlokasi di menara terpisah di samping hotel The St Regis Jakarta. Apartemen ini terdiri dari 164 unit dengan rancangan eksterior dan interior mewah serta tawaran kehidupan privasi.
Setiap unit apartemen akan menampilkan suasana yang hangat, keagungan dan pemandangan yang indah dari gedung pencakar langit Jakarta.
The Residences at The St Regis Jakarta dirancang dalam tiga tipe pilihan, yaitu Sky Residence dengan tiga kamar tidur seluas 355-373 meter persegi; Sky Villa dengan 4 kamar tidur seluas 750 meter persegi; dan Sky Palace dengan luas lebih dari 1.250 meter persegi.