Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena LRT, Proyek Properti Makin Marak di Pinggiran

Kompas.com - 03/02/2016, 21:11 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi diyakini berdampak signifikan pada berbagai sektor. (Baca: Percepatan Proyek Strategis Nasional).

Salah satunya adalah sektor properti. Penjualan properti di sekitarnya, bisa melonjak tajam. Karena pada prinsipnya, sektor properti akan mengikuti arah pengembangan infrastruktur.

Demikian Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menjelaskan kepada Kompas.com, mengenai kaitan antara pengembangan infrastruktur dan properti. 

"Pengembangan infrastruktur akan semakin membuka sebuah kawasan. Ini peluang bagus untuk para developer yang aka membangun properti. Masyarakat akan cari hunian (rumah tapak atau apartemen) yang aksesnya mudah, dekat stasiun kereta, atau jalan tol," papar Panangian, Minggu (31/1/2016).

Hal senada dikemukakan Managing Director Synthesis Square, Julius Warouw. Menurutnya, sektor properti akan terdongkrak signifikan tetapi tidak dalam waktu dekat. Karena pengembangan infrastruktur merupakan investasi jangka menengah dan panjang.

"Tapi pasti, akan berdampak dan membawa nilai ekonomis. Orang semakin realistis. Beli rumah pasti dekat dengan jaringan infrastruktur. Kami pun mengembangkan properti di sekitar wilayah dengan akses dan kondisi infrastruktur memadai," tutur Julius.

LRT dan Area pinggiran

Selain proyek strategis nasional berupa jalan tol di seluruh wilayah Indonesia, pemerintah juga tengah fokus pembangunan sarana transportasi umum seperti mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), dan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang kini masih menjadi polemik.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Pekerja melintas dekat proyek sistem transportasi kereta ringan (light rail transit/LRT) yang diresmikan pembangunannya dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9/2015). Pembangunan dua koridor awal LRT, yakni Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km) dan rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km, membutuhkan anggaran Rp 23,8 triliun dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
Proyek-proyek infrastruktur dan transportasi itu, khususnya LRT menjadi pertimbangan utama masyarakat di sekitar kawasan Debotabek (Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi) untuk membeli rumah atau apartemen. (Baca: PT KAI Jadi Operator LRT)

“Secara umum, orang nggak akan menggunakan kendaraan pribadi untuk ke tempat kerja yang pastinya bakal jadi rutinitas buat mereka. Jadi ya mereka pasti pilih tempat tinggal yang punya akses dekat dengan berbagai macam transportasi umum menuju kantornya,” tambah Julius.

Oleh karena itu, Julius menyarankan untuk membeli apartemen atau rumah di pinggiran kota seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan sebagainya. Karena sekarang, para pengembang pun semakin mengarahkan orientasi bisnisnya ke area pinggiran.

Alasannya karena saat ini pemerintah justru menggerakkan pembangunan infrastruktur di wilayah-wilayah penyangga ibu kota meskipun berisiko akan menempuh jarak waktu yang lebih lama.

Beberapa proyek yang saat ini tegah dikembangkan di wilayah pinggiran dan terintegrasi dengan proyek infrastruktur dan transportasi, terutama LRT adalah:

1. Grand Dhika City Bekasi yang dibesut PT Adhi Persada Properti
2. Podomoro Golf View di Cimanggis, Depok, oleh PT Agung Podomoro Land
3. Olympic Residences di Sentul hasil kolaborasi PT Hutama Karya Realtindo dan Olympic Development

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau