Selain Jonan, hadir pula Menteri Bappenas, Sofyan Djalil, Menteri Perekonomian Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar dalam Rapat Koordinasi hari ini.
Jonan mengaku, keinginan presiden itu semata-mata dilakukan untuk menghindari proses lelang yang akan memakan banyak waktu.
LRT merupakan proyek pemerintah, bukan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)-nya ada di Kementerian Perhubungan.
Mengenai pembiayaan, menurut Jonan, sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Karena itu, dia optimistis pembangunan LRT akan berjalan.
"Ya jalan dong, harus jalan, dari dulu kan di Perpres udah dibilang pake APBN, cuma diresmikannya aja sama Kementerian BUMN, saya juga heran," cetus Jonan.
Masing-masing terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap 1 meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.
Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer. Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua.
Untuk tahap pelaksanaan pembangunan lintas pelayanan LRT tahap 1 akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan direncanakan akan selesai pada tahun 2018.
Sedangkan lintas pelayanan LRT tahap 2 akan dimulai pada akhir tahun 2016 dan berakhir pada akhir tahun 2018.