Nama terakhir ini merupakan taman seluas 101 hektar hasil reklamasi yang berada tepat di samping Marina Reservoir Singapura.
Sebuah balkon melengkung mirip sawah tradisional Asia dibuat untuk mempercantik Green Heart. Balkon itu bahkan disebut-sebut sebagai "keajaiban dunia kedelapan."
Demi meningkatkan fasad bangunan, Gustafson Porter menambahkan tanaman yang berpuncak pada "hutan awan" di bagian paling atas bangunan.
"Penanaman itu dirancang untuk menciptakan ruang perkotaan yang multifungsi dan penuh penuh inspirasi sehingga bisa dinikmati oleh semua orang di Singapura," kata perwakilan Gustafson Porter.
Selain itu, penanaman juga dilakukan sebagai buntut dari banyaknya anggapan iklim Bumi yang terlalu panas dan lembab sehingga memerlukan aktivitas luar yang maksimal dan sejuk.