Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mengatasi Masalah Perumahan

Kompas.com - 04/01/2016, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan mekanisme perumahan rakyat baik rumah swadaya maupun rumah susun (rusun) akan lebih efektif jika pendekatannya melalui konsep komunitas.

Menurut pengamat perumahan Jehansyah Siregar, untuk menyediakan perumahan rakyat bisa memberdayakan kelompok-kelompok marginal atau kelompok masyarakat di kalangan bawah.

"Contohnya, kelompok-kelompok koperasi pengusaha tahu dan tempe, pengemudi angkot, pedagang kaki lima (PKL) terutama di perkotaan, komunitas permukiman kumuh yang akan digusur di bantaran sungai kolong jembatan," ujar Jehansyah kepada Kompas.com, Kamis (31/12/2015).

Jehansyah mengatakan, komunitas-komunitas ini rentan digusur akibat penertiban kawasan. Penggusuran tidak salah, karena fungsinya untuk menertibkan kawasan menjadi lebih rapi dan teratur.

Namun, dari sisi penyediaan rumah, pemerintah harus memberi solusi atas masalah orang-orang yang digusur ini.

Hal tersebut diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 H, yang mewajibkan pemerintah memastikan masyarakat sejahtera secara lahir dan batin di lingkungan yang baik dan sehat.

Dalam hal ini, menurut Jehansyah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertanggung jawab untuk menyediakan rumah bagi rakyat.

Jika pemerintah menyediakan rusun, peruntukan bagi kelompok-kelompok masyarakat, akan memudahkan pendataan sehingga tidak bisa ada yang keluar-masuk seenaknya di rusun tersebut.

Pemerintah bisa membatasi paling banyak satu kelompok berisi maksimal 200 Kepala Keluarga.

Setelah itu, pemerintah bersama-sama komunitas, memikirkan lokasi rusun tersebut, apakah yang jauh, dekat, atau sedang dari tempat asal mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com