"Pengembang dan pembeli sekarang ini tahu bahwa pasar tidak bisa terus meningkat. Banyak kegiatan spekulatif telah mereda. Pada akhirnya, harga yang lebih realistis akan menjadi hasil yang baik bagi pengembang dan konsumen," ujar Cheng.
Bagi dia, ini adalah momentum terbaik bagi pengembang jangka panjang yang serius untuk memasuki pasar Indonesia.
"Terutama menjelang peraturan baru pemerintah yang positif untuk merangsang sektor ini," katanya.
Boleh jadi, semua indikator pendukung potensi sektor properti tersebut akan memberikan dorongan kuat dan positif. Seperti pernah dikatakan Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Eddy Hussy bahwa sejumlah indikator bakal menopang pertumbuhan properti pada 2016 nanti.
Menurut Eddy, beberapa indikator itu antara lain relaksasi loan to value (LTV), aturan kepemilikan asing, hingga rencana pemangkasan perizinan. Di luar indikator tersebut, optimisme pemerintah akan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik akan semakin mendukung.
"REI sendiri melihat adanya indikasi kepercayaan pasar yang meningkat. Tahun depan sangat mungkin properti akan lebih baik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.