JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi favorit masyarakat Indonesia untuk membeli rumah pribadi.
Program KPR yang ditawarkan institusi perbankan pun makin banyak. Lantas bagaimana cara menentukan KPR yang sesuai kebutuhan?
Fakta bahwa KPR menjadi favorit masyarakat semakin diperkuat lewat laporan "Indonesia Property Sentiment Survey H2-2015."
Laporan itu menyatakan ada sekitar 70 persen responden memilih KPR ketika membeli properti. Sementara sisanya memilih menggunakan opsi pembayaran lain seperti cicilan langsung atau tunai bertahap ke pengembang.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengajukan KPR kepada perbankan. Pertama adalah menentukan bank untuk KPR itu sendiri.
Kredibilitas bank sangat penting sebelum nasabah memilih KPR. Pasalnya, KPR merupakan produk jangka panjang.
Berikutnya adalah suku bunga yang stabil. Saat ini, suku bunga yang ditawarkan serentang 9 persen hingga 10 persen untuk produk yang dikerjasamakan dengan pengembang.
Stabilitas suku bunga membantu nasabah dalam merencanakan keuangan per bulan, atau bahkan per tahun.
Stabilitas suku bunga, menurut laporan "Indonesia Property Sentiment Survey H2-2015", menjadi pertimbangan sekitar 66 persen responden.
Hal itu diikuti dengan 27 persen yang memilih kemudahan aplikasi pinjaman dan 4 persen lainnya bonus subsidi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.