Proyek pertama bertajuk World Capital Tower. Menara perkantoran ini dirancang setinggi 45 lantai. Sebanyak 30 lantai di antaranya disewakan dengan harga 30 dollar AS per meter persegi, di luar biaya servis.
"Sebanyak 15 lantai lainnya dijual dengan harga Rp 50 juta per meter persegi di luar PPN," imbuh Adi.
Untuk merealisasikan World Capital Tower, Pollux merogoh kocek sekitar Rp 4 triliun.
Sedangkan proyek kedua di CBD Mega Kuningan adalah Pollux Mega Kuningan. Ini merupakan apartemen senilai Rp 1,8 triliun. Mereka menggandeng perusahaan asal Singapura yakni Qingjian Group Co.Ltd.
"Selain itu, kami juga tengah mempersiapkan superblok seluas 9 hektar di Batam, dan sedang mengincar lahan di Sentul, Serpong, dan Bekasi untuk dikembangkan tahun depan," ucap Adi.
Adi menuturkan kebutuhan dana sejumlah Rp 13,3 triliun disiapkan dari kas internal perusahaan, pra-penjualan, dan juga pinjaman perbankan. Untuk pendanaan terakhir ini kurang dari 10 persen.