Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2015, 06:51 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Berdasarkan catatan Kompas.com (28/8/2015), harga lahan di Jakarta, terutama kawasan Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan justru terkoreksi alias mengalami penurunan. Lahan yang diharapkan terus meningkat malah turun sebesar 10 hingga 20 persen. 

“Koreksi terjadi karena selama kurun dua tahun (2012-2013) saat bisnis properti booming, harga lahan di kedua kawasan tersebut meroket tajam dan cenderung tidak wajar,” kata Prinsipal Li Realty, Ali Hanafia.

Menurut Ali, saat itu, lonjakan harga lahan berlangsung karena permintaan sesaat atau semu. Ketika banyak orang mencari lahan, semua mengarah ke sana.

Lonjakan semu tersebut berakhir pada perubahan harga yang mulai terlihat pada semester kedua tahun 2014 lalu, ketika kondisi perekonomian mulai melambat. Pasar tidak lagi segencar, dan seagresif tahun-tahun sebelumnya untuk mencari lahan-lahan yang ingin ditransaksikan.

“Harga lahan pun mengikuti kondisi ekonomi, hingga kemudian terkoreksi dan kembali kepada kondisi wajar. Saat ini, harga lahan di Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan, terutama untuk kawasan-kawasan bisnis dan komersial serentang Rp 70 juta-Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per meter persegi,” kata Ali.

Sebelumnya, pada 2012 dan 2013, harga transaksi senilai Rp 100 juta hingga Rp 120 juta per meter persegi. Tak disangka, fakta tersebut membuat Serpong menjadi ceruk pasar baru bagi investor dan pengembang properti.

Tentunya, dengan anggapan harga yang dinilai lebih realistis dan mudah diterima konsumen, tak tertutup kemungkinan bila lima tahun lagi pertumbuhan harga lahan di Serpong semakin signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com