"Kenaikan tarif itu sesuatu yang sudah terencana secara berkala. Jadi, tidak ada lonjakan-lonjakan, karena sudah diproyeksikan," ujar Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Reynaldi Hermansjah di kantor Jasa Marga, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Tahun ini, lanjut Reynaldi, pendapatan usaha naik, tetapi laba bersih turun. Hal tersebut terjadi karena Jasa Marga tengah berinvestasi untuk membangun 13 ruas jalan tol baru. Dengan demikian, beban Jasa Marga dari sisi beban finansial akan meningkat cukup tinggi.
Menurut dia, ini adalah konsekuensi logis dari perusahaan yang sedang melakukan investasi. Dengan demikian, kalau dilihat dari beban bersih, seakan-akan turun. Namun, jika diihat dari earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) atau pendapatan perusahaan sebelum pajak dan bunga ditambah depresiasi yang dilakukan perusahaan, ada pertumbuhan.
"Kita usahakan (profit) tidak turun banyak. Memang secara tahunan, kuartal III relatif lebih rendah. Tapi, kita berusaha untuk menjaga, kalau turun janganlah," jelas Reynaldi.
Sebelumnya diberitakan, sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 507/KPTS/M/2015 tentang Penyesuaian Tarif Tol, beberapa ruas jalan tol akan mengalami kenaikan. Dalam surat keputusan ini, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyesuaikan tarif ruas jalan tol yang berlaku Minggu, 1 November 2015.
Baca juga:
Tarif 15 Ruas Jalan Tol Naik Mulai 1 November
Kenaikan Tarif Tol Jakarta-Merak Tertinggi