Menurut pengacara PSY, K.S. Chong, masalah yang terjadi sebetulnya sederhana. PSY yang notabene merupakan pemilik gedung bisa melakukan apa saja terhadap gedung itu, namun sang seniman pemilik kafe Takeout Drawing menolak untuk pindah, padahal mereka telah membuat kesepakatan dengan pemilik gedung sebelumnya bahwa mereka akan pindah pada 2013.
"PSY ingin mereka pergi secara baik-baik. Dia menawarkan uang kompensasi, tetapi mereka menolak. Hal itu membuat PSY sangat frustrasi," ungkap Chong.
Sengketa itu kini masuk ke tahap pengadilan. Para seniman kafe Takeout Drawing bahkan melakukan unjuk rasa untuk bisa menyelamatkan tempat mereka. Di lain pihak, PSY, melalui pengacaranya mengajukan gugatan kepada para seniman dengan tuduhan pencemaran nama baik terkait fitnah lewat media online.
Menanggapi hal tersebut, para seniman juga menyiapkan gugatan balik untuk PSY dengan tuduhan melanggar hak tinggal mereka. Mereka mengatakan bahwa saat ini sedang berusaha membuat lompatan lebih besar terkait industri kreatif yang mulai muncul di kota-kota besar.
"Kami pikir suatu keharusan bagi kami untuk menanggapi dan menghadapi isu ini. Karena meski kita pindah atau keluar, hal ini bisa terjadi lagi dan lagi," tegas Choi.
Gentrifikasi
Apa yang Choi bicarakan merupakan sebuah gentrifikasi atau keadaan ketika ada perpindahan penduduk dari kelas ekonomi menengah ke wilayah kota yang buruk keadaannya atau baru diperbaiki.