Tak hanya signifikan membantu pemerintah, Jos juga menambahkan bahwa Kota Terpadu ini nantinya akan mampu meningkatkan kualitas hidup MBR lewat lingkungan yang ramah lingkungan, dan juga mandiri.
Senada dengan hal tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga menyambut baik proyek itu. Kota Terpadu dinilai dapat menjadi salah satu solusi dalam Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah milik pemerintah.
"Kami menyadari, banyaknya jumlah backlog perumahan di Indonesia dan kami juga telah secara aktif mencari solusi guna membantu percepatan realisasi Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah. Proyek ini menawarkan konsep terintegrasi yang unik dan belum pernah ada sebelumnya," jelas Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G Masassya.
Elvyn menambahkan, pihaknya akan mengajukan kerjasama dengan sejumlah bank dalam hal penyediaan kredit pembiayaan rumah bersubsidi. Dipilihnya MBR sebagai target utama Kota Terpadu tak terlepas dari terus meningkatnya harga tanah di beberapa wilayah di Jabodetabek.
Hal itu tentunya akan semakin menyulitkan MBR untuk bisa memiliki rumah.
"Saat ini telah banyak kota terpadu di Indonesia, namun belum ada yang khusus untuk MBR. Melalui proyek ini kami berharap dapat memberi solusi terbaik bagi MBR untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik dengan harga terjangkau," tandas Chairman Orascom Housing Communities, Samih Sawiris.