"OHC akan menginvestasikan sejumlah modal untuk proyek ini dan membawa keahlian mereka dalam membangun hunian berkualitas dan terjangkau," kata Presiden Direktur Syailendra Capital, Jos Parengkuan, kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2015).
Kota Terpadu dibangun di atas lahan seluas 200 hektar di Jonggol, Jawa Barat. Di dalamnya terdapat bermacam fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, fasilitas olahraga, tempat ibadah, water treatment, pengolahan sampah, dan sarana transportasi.
Dana untuk merealisasikan pembangunan megaproyek ini diperkirakan senilai 200 juta-250 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 2,7 triliun-Rp 3,4 triliun. Dana tersebut berasal dari Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang dikelola oleh Syailendra Capital melalui para investor lokal.
"Megaproyek Kota Terpadu akan menjadi RDPT pertama di Indonesia dengan instrumen investasi proyek perumahan dalam skala besar," ungkap Jos.
Pembangunan Kota Terpadu dimulai pada 2016 mendatang. Bangunan yang akan dibuat adalah hunian tingkat rendah dengan target hingga 30 ribu keluarga.