Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kota Berpotensi Jadi Pusat Pertumbuhan Kawasan

Kompas.com - 05/10/2015, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perluasan dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar yang terus digenjot akhir-akhir ini, memberikan dampak positif pada perkembangan perkotaan di seluruh Indonesia.

Menurut hasil riset Knight Frank, selain Jakarta dan Surabaya yang memang merupakan rumah bagi pertumbuhan seluruh jenis sub-sektor properti, terdapat sebelas  lainnya yang tak kalah bertumbuh.

Kota tersebut adalah Medan di Sumatera Utara, Balikpapan (Kalimantan Timur), Batam (Kepulauan Riau), Bandung (Jawa Barat), Bali, Makassar (Sulawesi Selatan), Yogyakarta, Palembang (Sumatera Selatan), Pekanbaru (Riau), Manado (Sulawesi Utara), dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).

Dari total sebelas kota yang bertumbuh tersebut, tiga di antaranya merupakan kota yang memiliki potensi besar menjadi pusat pertumbuhan masing-masing kawasan. Ketiganya juga 'surga' bagi pertumbuhan empat sub-sektor properti komersial untuk berkembang pesat. Ketiganya yakni Medan yang mengendalikan wilayah Sumatera, Balikpapan untuk area Kalimantan, dan Batam untuk Kepulauan Riau.

dokumentasi APLN Podomoro City Deli Medan
"Sub-sektor properti yang potensial dikembangkan di ketiga kota tersebut adalah rumah tapak (landed house), kondominium, pusat belanja, hotel, dan kawasan industri. Sementara untuk sub-sektor perkantoran, pasarnya belum terbentuk," ujar Country Head Knight Frank Indonesia, Willson Kalip, dalam jurnal panduan yang diterima Kompas.com, Senin (5/10/2015). 

Medan dinilai pesat pertumbuhannya karena memiliki basis ekonomi perdagangan dan jasa yang secara tradisional sangat kuat dan mengurat akar sejak dulu hingga sekarang. Posisinya pun strategis, menghadap Selat Malaka, dekat dengan Malaysia, dan Singapura. 


PAM Group Pentacity Mall, Balikpapan, Kalimantan Timur
Sementara Balikpapan merupakan kota dengan basis ekonomi minyak, gas, dan perdagangan serta jasa. Sedangkan Batam punya tradisi perdagangan dan kawasan industri sebagai pendorong utama pertumbuhan properti. 

Mengacu pada survei properti komersial Bank Indonesia atas sub-sektor pusat belanja, apartemen sewa, hotel, dan kawasan industri di Medan mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Untuk pusat belanja, per kuartal II-2015 terdapat 361.031 meter persegi pusat belanja sewa dengan tingkat hunian 91,45 persen. 

Tingginya tingkat hunian ini mengakibatkan tarif sewa meroket 11,79 persen menjadi Rp 418.406 per meter persegi per bulan.

Demikian halnya dengan sub-sektor apartemen yang mencatat tingkat hunian 72,64 persen atau tumbuh 7,46 persen dari total 5.522 unit. Adapun tarif sewa apartemen di Medan adalah Rp 26,9 juta per bulan. 


dokumen ciputra group The Ritz Walk di CitraLand Megah Batam
Sedangkan sub-sektor hotel menunjukkan kinerja 56,9 persen untuk tingkat hunian dari total 5.956 kamar dengan tarif rerata Rp 565.719 per malam. Untuk kawasan industri terdapat 1.576 hektar pasokan dengan tingkat hunian 99,05 persen atau tumbuh 1,11 persen dari kuartal sebelumnya. Harga rerata lahan kawasan industri mencapai Rp 2,5 juta per meter persegi.

Di Batam, pusat belanja memperlihatkan tingkat hunian 89,64 persen dari total luas 292.630 meter persegi. Tingkat sewa rerata berada pada level Rp 488.538 per meter persegi per bulan. 

Sub-sektor hotel juga memperlihatkan kinerja positif yakni 53,08 persen dari total 1.712 kamar. Tarif sewanya mencapai rerata Rp 2,9 juta per malam. Sedangkan untuk apartemennya yang masuk pasar sebanyak 782 unit dengan posisi tingkat hunian 65,71 persen, dan tarif sewa rerata Rp 22,5 juta per meter per meter persegi per bulan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kawasan Nongsa Point Marina and Resort di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (22/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com