Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kayu Jati Masih Digemari

Kompas.com - 04/10/2015, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenis-jenis kayu yang biasa digunakan untuk interior adalah Jati, Merbau, Kempas, Sonokeling. Dari keempat kayu ini, Jati merupakan yang paling favorit.

"Jati paling legendaris. Soalnya, kayu ini paling bagus (dibanding kayu yang lain)," ujar pemilik Muziparquet, Wong Tjun Sien, kepada Kompas.com, Sabtu (3/10/2015).

Wong mengatakan, kelebihan kayu jati adalah bisa dipakai di dalam maupun luar ruangan. Selain parket, jati juga sering digunakan sebagai bahan baku mebel. Jati cocok ditempatkan di luar ruangan, misalnya di halaman atau taman. Pasalnya, kayu ini lebih tahan panas dan hujan dibanding kayu lainnya.

"Untuk furnitur pun cocok karena seratnya bagus. Di kampung-kampung, kebanyakan juga pakai Jati," sebut Wong.

Jati lebih unggul dibandingkan dengan kayu lainnya, lanjut dia, disebabkan karena volumenya yang besar. Dengan demikian, mencarinya pun lebih mudah. Kayu-kayu lainnya sudah mulai berkurang volumenya. Sementara Jati selalu ditanam ulang, sehingga keberadaannya masih berkesinabungan.

Dalam pameran Homedec yang diselengarakan di ICE Serpong 1-4 Oktober, Muziparquet menjual berbagai tipe parket Jati. Harga normalnya adalah berkisar Rp 600.000 per meter persegi hingga Rp 1,1 juta per meter persegi. Selama pameran, harganya dibanderol Rp 480.000 per meter persegi hingga Rp 880.000 per meter persegi. Untuk kayu Sonokeling, harganya hampir sama dengan Jati.

Sementara  Merbau dan Kempas, harga normalnya berkisar Rp 500.000 per meter persegi sampai Rp 600.000 per meter persegi. Saat pameran, harganya menjadi Rp 400.000 meter persegi sampai Rp 480.000 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau