Anggota Komite Eksekutif AkzoNobel Decorative Paints, Ruud Josten, mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, usai peluncuran Colour of The Year 2016, di Somerset House, London, Selasa (15/9/2015).
"Indonesia juga pasar yang paling besar dan potensial dengan kontribusi tak kalah signifikan dibanding pasar Tiongkok, Brasil, dan Eropa," ujar Ruud.
Kondisi ekonomi saat ini, tambah dia, memang sedang melambat. Namun itu, hanya temporer, dan Indonesia akan kembali pulih dalam waktu dekat.
Direktur Pelaksana AkzoNobel Decorative Paints wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah, Jeremy Rowe, menambahkan, dengan populasi nyaris 250 juta, Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata.
Selain itu, peluang AkzoNobel untuk menggenjot penjualan di negara ini juga terbuka lebar. Hal ini, mempertimbangkan digenjotnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan tol, jembatan, pelanuhan, dan bandara udara.
"Percepatan pembangunan infrastruktur ini sekamin meningkatkan kepecrayaan kami untuk memperluas pasar di Indonesia. Saat ini, kami memang pemimpin pasar, terutama dengan merek Dulux. Ada banyak proyek besar yang tengah dikembangkan di Jakarta, dan juga beberapa kota lainnya," tutur Jeremy.
AkzoNobel sendiri untuk tahun 2014 mencatat kinerja 14,3 miliar dollar AS pendapatan dengan 200 basis produksi di 80 negara. Sebanyak 42 persen dari total pendapatan tersebut berasal dari pilar gedung, dan infrastruktur. Sementara industri berkontribusi 25 persen. Sisanya sektor transportasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.