Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Kunjungan Museum Nasional 1 Juta Orang Per Tahun

Kompas.com - 15/09/2015, 23:38 WIB
Nathania Hapsari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Minat masyarakat untuk datang ke museum terbilang masih rendah, bila dibanding minat datang ke mal ataupun tempat hiburan komersial lainnya. Inilah yang menjadi tantangan bagi Ary Indra, pemenang sayembara desain ulang Museum Nasional, untuk menghadirkan rancangan yang dapat memancing minat masyarakat berkunjung.

“Sayembara itu sebenarnya dicetuskan oleh Gatot Gautama, kepala Museum Nasional kala itu (2011). Dia ingin desain yang baru bisa mengundang lebih banyak pengunjung. Tidak seperti sekarang, museum dipagari, masyarakat justru jadi segan untuk masuk,” cerita Ary ketika ditemui Kompas.com (15/9/2015).

Ary mengungkapkan, dalam setahun pengunjung Museum Nasional hanya mencapai angka 100.000 orang. Masih kalah jauh dengan jumlah pengunjung mal yang mencapai angka 30.000 tiap akhir pekan.

Sebagai solusi dari masalah ini, Ary mengutamakan konsep desain yang dapat memancing masyarakat datang ke Museum Nasional, sekalipun tidak masuk ke area pameran koleksi. Konsep ini difasilitasi dengan desain beranda terbuka yang menjadi tempat berkumpul para pengunjung, meski mereka tidak masuk ke dalam museum.

“Di sana bisa dibuat kedai kopi, dan lainnya. Jadi, pengunjung bisa ke sana sekadar berkumpul, janji bertemu, mengadakan acara. Dari situ pasti mereka akan lihat bahwa sekarang Museum Nasional sudah baru dan lebih nyaman. Baru setelah itu lama-kelamaan mereka akan terpancing untuk masuk ke museum. Saya berharap, desain ini mampu meningkatkan jumlah pengunjung hingga 1 juta orang per tahun,” jelas Ary.

Sesuai target Gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikan pembangunan di wilayah DKI Jakarta pada 2018 untuk menyambut ASIAN GAMES, Ary optimistis proyek yang telah merambah ke lantai 3 ini dapat selesai tepat waktu. Bahkan Ary sudah punya usulan ide untuk mengembangkan Museum Nasional lebih terintegrasi dengan sekitarnya.

“Aboday punya ide untuk membuat beranda Museum Nasional terhubung dengan mass rapid transit (MRT) Monumen Nasional (Monas). Orang-orang yang baru pulang kerja atau sekadar melewati daerah Monas jadi bisa melihat dan tertarik untuk mengunjungi Museum Nasional juga,” jelas Ary soal ide bertajuk Beranda Jakarta yang juga telah memenangkan peringkat ketiga Holcim Awards 2015 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com