Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Merawat "Roof Garden" secara Berkala

Kompas.com - 12/09/2015, 16:00 WIB
Nathania Hapsari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - 
Semakin pesatnya pembangunan properti, menggerus lahan terbuka hijau. Salah satu cara masyarakat mengakali untuk membuat lahan terbuka hijau adalah dengan membuat roof garden di atap rumah atau gedung untuk menggantikan halaman. Indah dan efektif, tapi tentu membutuhkan perawatan seperti halnya taman biasa.

Berikut cara merawat kebun atap:

1. Pupuk dan pengairan

Kebun atap umumnya dibuat dengan lapisan tanah yang relatif tipis, untuk meminimalkan bobot yang dibebankan pada atap. Karena itu tanaman bisa kekurangan nutrisi sehingga membutuhkan pupuk tambahan.

Anda sebaiknya rutin memberikan pupuk yang jenisnya mudah terurai dari satu titik ke titik lain di roof garden. Bila roof garden Anda berada di atap dengan kemiringan yang curam, kemungkinan besar air hujan cepat terbuang sebelum benar-benar terserap tanah.

Untuk itu Anda harus membuat sistem irigasi, air yang dikeluarkan hanya setetes demi setetes namun dalam jangka waktu rutin. Ini untuk mencegah air menggenang di permukaan tanah karena penyerapan yang lambat.

2. Pemangkasan

Meskipun tanaman di roof garden tumbuh lebih lambat dari taman pada umumnya, bukan berarti Anda tidak perlu melakukan pemangkasan. Anda tetap harus memastikan tanaman Anda terbebas dari gulma. Pemangkasan ujung-ujung tanaman yang mulai tua dan layu juga dibutuhkan agar penyerapan nutrisi tetap optimal.

3. Lapisan membran

Dalam pembuatannya, roof garden selalu dilengkapi dengan lapisan membran yang menjaga agar air dari permukaan tanah tidak membasahi permukaan atap bangunan. Ada baiknya lapisan membran dicek secara berkala dan bergantian dari satu petak ke petak lain di roof garden Anda.

4. Hama

Sinar matahari yang cukup, irigasi yang terjaga, serta tanaman yang terawat tentu membuat roof garden Anda jadi lahan yang menggiurkan untuk hama serangga ataupun tikus. Periksa tanda-tanda kedatangan hama contohnya daun yang tidak utuh, kotoran binatang, ataupun adanya sarang. Bersihkan secara berkala untuk mencegah penyebarannya atau gunakan obat pembasmi.

 

Penulis : Nathania Hapsari

Editor    :

Sumber : www.networx.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau