Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Prioritaskan Distribusi Ekskavator ke Indonesia Timur

Kompas.com - 11/09/2015, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Untuk membuka wilayah berikut membangun infrastrukturnya,  Indonesia terutama kawasan timur, membutuhkan banyak ekskavator. Oleh sebab itu, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah telah mengontrak PT Pindad (Persero) untuk memproduksi 500 unit ekskavator jenis Excava 200.

"Sebanyak 500 unit ini akan didistribusikan, dan digunakan tahun depan. Unit baru tersedia Februari, karena sekarang baru mulai produksi," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Bandung, Kamis (10/9/2015).

Basuki menuturkan, kontraknya baru akan diteken secara resmi pada tahun depan. Pasalnya, jika dikontrak sekarang, akan melewati tahun anggaran 2015. Terkait kebutuhan, total kabupaten atau kota di Indonesia lebih dari 500 kota/kabupaten. Idealnya, setiap kabupaten membutuhkan satu sampai dua unit ekskavator. Namun, untuk tahap pertama ekskavator yang dibagikan adalah satu unit per kota/kabupaten.

"Unit ekskavator akan diprioritaskan ke timur. Karena mereka sangat butuh alat berat," jelas Basuki.

Ekskavator ini, tambah dia, juga dibutuhkan oleh Balai Jalan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Alat tersebut antara lain berguna untuk normalisasi sungai dan bencana alam. Selain itu, ekskavator juga bisa digunakan untuk membangun jalan perbatasan.

Menurut Basuki, membangun jalan di perbatasan cukup sulit, karena hutan-hutannya masih lebat. Untuk membangun jalan, hutan ini harus dibuka terlebih dahulu. Selain Kementerian PUPR, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga telah memesan Excava 200. Jumlah pemesanan saat ini adalah 100 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com