Meski ada penurunan penjualan, sebut Supriantoro, besarannya tidak tinggi, yakni 5-10 persen. Penjualan The Oasis sendiri dibagi dua, komersial dan residensial. Untuk proyek residensial, penurunan penjualan sebesar 5 persen. Sementara proyek komersial, penurunan penjualan sebanyak 10 persen.
Namun demikian, investasi properti di Cikarang masih diminati. Khususnya pada proyek apartemen pertama di The Oasis yang bertajuk Mahogany, penjualan sudah 100 persen dari total 624 unit. Sementara pembangunannya mencapai 99 persen. Targetnya, akhir tahun ini, unit Mahogany sudah bisa diserahterimakan kepada pembeli.
Pada proyek apartemen kedua, Acacia, saat ini penjualan mencapai 30 persen dari total 702 unit sejak diluncurkan ke pasar pada Mei 2015. Sebagian besar unit yang laku adalah tipe studio.
Supriantoro menilai, pasar kawasan Cikarang didominasi pasangan muda yang menginginkan unit sederhana namun tetap memiliki kebanggaan. Melihat animo tersebut, dia optimistis sampai akhir tahun penjualan Acacia bisa mencapai 80 persen.
Prosesi pemancangan konstruksi telah dilakukan hari ini atau dua bulan lebih awal daripada yang sudah direncanakan. Selain studio terdapat tipe apartemen dengan satu kamar tidur dan dua kamar tidur. Kisaran harganya antara Rp 400 juta sampai Rp 900 juta.