Ciputra lahir di Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931 sebagai anak ketiga dari sebuah keluarga pemilik toko kelontong. Di usianya yang ke-12, ia kehilangan ayah, dan toko kelontong sumber penghasilan keluarganya. Kesulitan dan tantangan di masa kecil ini membentuk Ciputra menjadi sosok dengan cita-cita tinggi, kreatif, mandiri, dan penuh determinasi.
Sehingga selepas kuliah, dia bersama dua sahabatnya mampu membangun jasa konsultasi di bidang arsitektur. Namun Ciputra tidak puas karena konsultan harus menunggu pekerjaan dari pemilik proyek. Akhirnya ia memutuskan menjadi pengembang agar bisa menciptakan pekerjaannya sendiri.
Selama 53 tahun (1961-2014) bisnisnya berjalan, Ciputra Group telah memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 79,63 triliun dan membuka peluang kerja bagi 12.586 orang. Ciputra berpendapat, untuk memulai bisnis tanpa modal, seseorang harus memiliki integritas, profesionalisme, dan kewirausahaan (entrepreneurship).
Integritas akan membuat perusahaan dipercaya dan dihormati. Profesionalisme akan membuat perusahaan unggul dan handal. Sementara entrepreneurship akan membuat perusahaan lebih inovatif dan berkelanjutan.