Gunas Land Siapkan Dua Proyek Multifungsi Tahun Depan

Kedua proyek tersebut adalah properti multifungsi di Jl Budi Utomo, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dengan luas lahan 1,2 hektar, dan di Jl Raya Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan lahan lebih luas yakni 4,5 hektar.

Direktur Gunas Land Edward Kusma menjelaskan, kedua proyek properti tersebut saat ini masih dalam tahap rancangan. Awal 2016 mulai direalisasikan. 

"Proyek di kawasan Lapangan Banteng mencakup kondominium, perkantoran, dan ruang ritel. Nilai pengembangan diperkirakan mencapai Rp 1 triliun dengan estimasi luas bangunan 80.000 meter persegi," urai Edward kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2015).

Sementara proyek berikutnya di Jalan Raya Fatmawati akan terdiri dari enam menara mencakup apartemen, hotel, perkantoran, dan pusat gaya hidup atau lifestyle center. Edward menghitung, nilai pengembangan akan lebih tinggi ketimbang proyek di Lapangan Banteng, bisa lebih dari Rp 1 triliun.

Edward tak menampik kondisi pasar properti sedang melambat. Untuk itu, dalam realisasi pembangunan dua proyek terbaru ini, akan dilakukan sesuai dengan dinamika pasar. Demikian halnya dalam penentuan harga jual yang sangat terkait erat dengan daya beli masyarakat. 

"Optimistis tapi tetap harus realistis," ujar Edward.

Gunas Land yang awalnya berbasis bisnis kelapa sawit, tertarik terjun ke sektor properti pada 2012 lalu. Ambisinya, tidak sekadar membangun rumah atau ruang komersial, melainkan membuat penghuninya merasa "dirumahkan", "dimanusiakan", dan nyaman.

Karena itu, ukuran angka, dan nominal haruslah paralel dengan nilai tambah yang akan diperoleh dan dinikmati konsumennya. Filosofi custommer satisfaction akan mereka pegang dalam seluruh aspek. Mulai dari pemasaran, pembangunan, saat transaksi jual beli, serah terima kunci, layanan purnajual, dan pengelolaan. 

Kelas mewah

Edward melanjutkan, sayap bisnis Gunas Land tak akan berhenti sampai di situ. Pihaknya juga tengah merencanakan untuk menggarap ceruk pasar eksklusif (niche market) melalui pembangunan apartemen di Jl Raya Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Tak main-main, harga jual yang akan dipatok untuk proyek mewah tersebut sekitar Rp 100 juta per meter persegi dengan luas unit minimal 300 meter persegi, dan terbesar 400 meter persegi. Dengan demikian, satu unit apartemen terkecil saja harganya bisa mencapai Rp 30 miliar.

"Karena itu, kami akan membangunnya dengan jumlah unit terbatas, hanya 50 unit. Realisasinya setelah proyek Lapangan Banteng dan Fatmawati mulai running," pungkas Edward.