Agung Podomoro Raup Pendapatan Rp 2,7 Triliun dalam Enam Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten properti dengan portofolio mayoritas apartemen menengah, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan penjualan, dan pendapatan usaha senilai Rp 2,775 triliun selama semester pertama 2015.

Pencapaian ini tumbuh 21,0 persen lebih tinggi ketimbang penjualan, dan pendapatan usaha pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,294 triliun.

Menurut Investor Relation APLN, Wibisono, penjualan, dan pendapatan usaha tersebut berasal dari pengakuan penjualan pengembangan properti Rp 2,003 triliun atau meningkat 21,6 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,648 triliun.

"Sementara pendapatan dari sewa dan dari pendapatan berulang lainnya meningkat 19,4 persen menjadi Rp 771,8 miliar. Tahun lalu pendapatan sewa dan pendapatan berulang tercatat mencapai Rp 646,6 miliar," tutur Wibisono dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (31/7/2015).

Wibisono menjelaskan kontribusi dari pendapatan berulang terhadap penjualan, dan pendapatan usaha, tetap sebesar 28 persen, atau relatif sama dengan kontribusi pada periode yang serupa tahun 2014.

Pertumbuhan juga terjadi pada segmen laba kotor yakni 32,4 persen senilai Rp 1,442 triliun dengan marjin tumbuh 52,0 persen. Tahun lalu laba kotor mencapai Rp 1,089 triliun. Sedangkan laba komprehensif melonjak 46,9 persen menjadi sebesar Rp 507,8 miliar dari sebelumnya Rp 345,7 miliar dengan 18,3 persen.

"Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 0,8 persn menjadi Rp 345,3 miliar dengan marjin 12,4 persen dari Rp 342,7 pada periode yang sama tahun lalu," tandas Wibisono.

APLN memiliki tiga puluh enam anak usaha. Sepuluh di antaranya entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha, serta dua entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Agung Podomoro telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti, mayoritas ditujukan kepada segmen masyarakat kelas menengah, dengan kisaran proyek mulai dari apartemen murah hingga kelas atas di bilangan Jakarta Selatan, pusat belanja, ruko, hotel, dan perkantoran.