Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Terapkan "Smart City" 8 Bulan, Bandung Sabet Penghargaan

Kompas.com - 15/08/2015, 09:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Surabaya dan Tangerang, Bandung dinobatkan sebagai kota cerdas dengan kategori penduduk di atas satu juta jiwa. Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat bersyukur.

"Smart city sendiri baru diluncurkan 8 bulan. Tapi, alhamdulillah sudah masuk ranking tiga. Mudah-mudahan tahun berikutnya bisa lebih baik," ujar pria yang akrab dipanggil Emil ini kepada Kompas.com, usai acara Penganugerahan Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2015 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Emil menuturkan, inovasi yang dilakukan pemerintah kota, fokus kepada pengembangan sistem yang bisa mengontrol dari luar ke dalam. Dengan begitu, sebagai kepala pemerintahan di Bandung, dia tidak perlu mendatangi langsung setiap ada masalah di lapangan. Pantauan bisa dilakukan secara digital, sehingga pendeteksian dan penyelesaian masalah bisa berjalan lebih efektif.

Poin kedua tujuan inovasi sendiri, adalah untuk mengobservasi data-data di lapangan, misalnya cuaca dan lalu lintas, melalui internet. Selain efektif, inovasi ini juga memberikan informasi secara faktual.

Inovasi ketiga, lanjut dia, adalah dengan memanfaatkan komunikasi. "Kita kan terbuka, ya. Mudah menghubungi saya lewat Twitter, sistem lapor seperti itu," kata Emil.

Dia memperkirakan, jumlah aplikasi terkait inovasi dan solusi masalah di Bandung mencapai 320 buah. Keseluruhan aplikasi ini sudah disiapkan dan dikonsepkan dengan baik. Emil berharap, jumlahnya akan terus bertambah seiring masalah pada waktu mendatang.

Emil mencontohkan, aplikasi di sisi kesehatan adanya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang dibuka secara 24 jam. Hal ini tergolong baru karena sebelum kepemimpinan dipegang dia, Puskesmas hanya buka pada waktu tertentu.

Selain itu, ada pula dokter dalam jaringan (online) yang bisa ditelepon setiap saat untuk sekadar berkonsultasi soal kondisi kesehatan. Tidak hanya itu, Bandung juga memiliki fasilitas ambulans gratis dan jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu.

Di bidang keamanan, tutur dia, Bandung menyiapkan 300 petugas ketertiban baru dan kamera pengawas (CCTV) di beberapa titik. Emil telah meluncurkan aplikasi tombol panik untuk mempermudah warga mencari bantuan tenaga kesehatan atau keamanan.

"Tombol panik ini untuk menggantikan telepon. Jadi lebih praktis, tidak perlu cari nomor telepon," jelas Emil.

Dalam membangun Bandung sebagai kota cerdas, tidak hanya dibutuhkan sistem berbasis teknologi, namun ada juga yang berbasis sosial. Dia menyebutkan untuk mencapai kota cerdas, Bandung sangat didasarkan pada segitiga yang terbentuk atas inovasi, desentralisasi, dan kolaborasi.

Ketika tiga faktor ini seimbang, Emil yakin Bandung akan lebih baik lagi pada masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau