Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Rumah Murah Tak Semuanya "End User"

Kompas.com - 24/07/2015, 16:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Siapa tak tertarik dengan promosi rumah murah tanpa uang muka atau down payment (DP)? Siapa pun yang saat ini sedang mencari hunian idaman, pasti akan berburu di mana pun rumah tersebut dibangun.

Dari penelusuran Kompas.com, tak hanya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau kalangan kelas menengah tanggung macam Roderick Adrian atau Ari Prasetyo, yang antusias mengejar mimpi mereka memiliki rumah layak huni dan terjangkau, melainkan juga para investor.

Marketing Executive Elang Group, Dicky Andhika membeberkan profil konsumen yang menjadi pembeli rumah-rumah murah dengan DP nol persen yang dipromosikan sejak 1 Mei 2015 hingga akhir tahun ini. (Baca: Cukup Bayar Rp 5 Juta, Rumah Tipe 36 Bisa Anda Miliki).

Menurut Dicky, pembeli rumah pertama atau end user memang masih menempati porsi mayoritas. Namun, mereka adalah kalangan mapan yang berpenghasilan di atas Rp 10 juta dan Rp 15 juta per bulan. Mereka bekerja di perusahaan-perusahaan bonafid macam PT Pertamina (persero) Tbk., atau PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

"Bahkan ada beberapa di antaranya merupakan middle level manager dari perusahaan media macam Kompas TV, dan Metro TV," ungkap Dicky kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2015).

Pembeli-pembeli "mapan" ini, kata Dicky, tidak mengalami hambatan saat pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR), karena cicilan rumah yang harus dibayar, tidak melebihi 30 persen dari penghasilan mereka.

Selain mereka, pembeli lainnya adalah investor yang sudah menjadi pelanggan produk-produk Elang Group. Marketing Manager Elang Group, Azhary Husni biasa menyebut jenis pembeli ini adalah repeat buyer

"Hanya, terhadap mereka, kami mematok DP 5 persen hingga 10 persen. Para investor ini mengharap keuntungan investasi dari rumah-rumah yang mereka beli. Biasanya mereka menjual kembali enam bulan atau setahun setelah serah terima kunci dengan kenaikan harga 10 persen-20 persen," urai Azhary.

Ada pun rumah-rumah murah yang dikembangkan Elang Group dibanderol seharga mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 400 juta per unit. (Baca:  Catat, Daftar Harga Rumah dengan Uang Muka Nol Persen).

Fenomena serupa juga terjadi di perumahan Citra Indah yang dikembangkan PT Ciputra Surya Tbk. Sales Executive Citra Indah, Fienso tak menampik bahwa pembeli rumah-rumah murah di proyek skala kota tersebut juga ada yang berprofil investor. 

"Komposisinya tidak sebesar end user, namun investor juga ada. Mereka juga punya kontribusi mendongkrak nilai properti dan nilai kawasan Citra Indah terus meningkat," tandas Fienso.

Apartemen murah

Bagaimana dengan jenis hunian murah lainnya, macam apartemen. Tak jauh beda kondisinya. Bahkan, menurut Promotion and Business Development Manager PT Bakrie Pangripta Loka, pengembang Sentra Timur Residence, Hermon Simanjuntak, investor yang menempati porsi 30 persen dari total 2.238 unit yang terjual.

"Dari total yang terjual tersebut, terhuni sekitar 1.300 unit," kata Hermon.

Investor tertarik membeli unit-unit apartemen dengan harga Rp 200 juta-Rp 400 juta tersebut lantaran prospek investasi yang menjanjikan. Hermon berani memberikan garansi kenaikan harga apartemen Sentra Timur Residences sebesar 20 persen per tahun.

Seiring beroperasinya Terminal Terpadu Pulo Gebang serta dibangunnya akses Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Timur dengan pintu gerbang menuju Sentra Timur Residences, diprediksi bakal semakin menaikkan nilai properti hasil kerjasama usaha antara PT Bakrieland Development Tbk dan Perum Perumnas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau