Menanggapi adanya kecelakaan yang terjadi beberapa hari setelah tol tersebut dibuka untuk uji coba, Basuki mengatakan bahwa tugasnya adalah menyediakan prasarananya. Menurut dia, jika ingin jalan lebih aman lagi saat dilintasi, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu rekayasa arus lalu lintas dan perilaku penggunanya.
Soal perilaku pengendara, kata Basuki, mereka antusias saat melintasi tol terpanjang di Indonesia tersebut.
"Pengendara ngebut dengan happy-nya. Makanya, perlu uji coba itu," sebut Basuki.
Memang, ia menambahkan, yang dibutuhkan saat ini adalah kelengkapan jalan tol, misalnya penerangan dan rambu-rambu. Basuki menyebutkan, tempat istirahat (TI) atau rest area harus segera dibangun dan disempurnakan.
Hingga kini, PT Pertamina (persero) Tbk baru saja mengoperasikan empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di TI jalur tol Cikopo-Palimanan.
Untuk tarif tol, Basuki menyebut Rp 96.000 atau sekitar Rp 823 per kilometer. Hal ini sesuai dengan keputusan bahwa tol tersebut sudah layak beroperasi.
"Namun, untuk menarik retribusi itu harus ada sosialisasinya selama seminggu. Kalau tidak siap juga, (uji coba) bisa diperpanjang," imbuh Basuki.
Berikut video perjalanan Tim Kompas.com menyusuri Tol Cikopo-Palimanan: