Pembangunan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol, PT Lintas Marga Sedaya dengan pemegang saham PLUS Expressways Berhad sebanyak 55 persen dan PT Baskhara Utama Sedaya dengan kepemilikan 45 persen.
Dana yang dibenamkan untuk membangun jalan tol ini senilai Rp 13,779 triliun melalui ekuitas dari Badan Usaha Jalan Tol dan pinjaman dari pihak perbankan. Sebelumnya, dana investasi diperkirakan sekitar Rp 12,8 triliun.
"Namun, seiring percepatan penyelesaian target konstruksi, dana investasi mengalami penambahan,” ungkap Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedaya, Hudaya Arryanto.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W Husaini mengatakan, kehadiran ruas tol ini diharapkan dapat mengurangi beban jalur Pantai Utara (pantura) Jawa hingga 60 persen.
"Diharapkan bisa mengurangi beban jalur Pantai Utara (Pantura) sekitar 60 persen," ujarnya.
Kemacetan selama ini yang terjadi di jalur yang membentang dari Anyer hingga Panarukan itu dapat dialihkan ke jalur tol Cikopo-Palimanan yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa.
Tol Cikopo-Palimanan memiliki 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar, empat rest area atau tempat istirahat (TI) tipe A yang memiliki SPBU, dan juga empat TI tipe B tanpa SPBU.
Tol Cikopo-Palimanan terbagi dalam enam seksi, yakni seksi I Cikopo-Kalijati sepanjang 29,12 km, seksi II Kalijati-Subang sepanjang 9,56 km, seksi III Subang-Cikedung sepanjang 31,37 km, seksi IV Cikedung-Kertajati sepanjang 17,66 km, seksi V Kertajati-Sumberjaya sepanjang 14,51 km dan seksi VI Sumberjaya-Palimanan sepanjang 14,53 km.
Geliat ekonomi
Belajar dari pengalaman pengoperasian Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) yang mematikan bisnis dan ekonomi skala kecil atau usaha kecil-menengah (UKM), PT Lintas Marga Sedaya mengakomodasinya dengan membangun kios-kios sewa.
Menurut Hudaya, kios-kios sewa tersebut dialokasikan di TI-TI tipe A, dan B. Masing-masing terdapat sekitar 20 kios di TI tipe A, dan tujuh kios di TI tipe B.
"Biaya sewa kios-kios tersebut sedang dihitung. Tidak mahal, namun sesuai dengan kemampuan UKM yang akan kami akomodasi," tutur Hudaya.
Penampungan UKM di TI-TI sepanjang Tol Cikapali ini untuk mengurangi kecemburuan sosial, sekaligus meningkatkan geliat ekonomi di kawasan sekitar Cikampek, Subang, hingga Majalengka, dan Cirebon.