Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Rumah Murah, Pemerintah Tiru Singapura

Kompas.com - 29/05/2015, 13:26 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memastikan harga hunian tetap murah bagi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah menyiapkan beberapa skema subsidi. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus, mengatakan salah satu skema subsidi itu meniru yang telah diterapkan oleh Singapura.

"Skema tersebut adalah subsidi selisih bunga. Misalnya, subsidi sewa untuk masyarakat yang sangat miskin. Itu bisa disubsidi. Contohnya, ada tua renta yang tidak punya anak dan rumah, pemerintah menyiapkan rumah sewa tapi mereka tidak dipungut. Disebut juga subsidi dana. Suatu saat akan dilakukan pemerintah seperti yang di Singapura," ujar Maurin kepada KOMPAS.com di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Selisih bunga itu, lanjut Maurin, pernah diberlakukan pemerintah. Saat ini, pemerintah mempertimbangkan skema itu untuk dihidupkan kembali supaya harga rumah betul-betul terjangkau masyarakat.

Bagi masyarakat yang ingin membeli rumah secara murah, pemerintah bisa memberikan subsidi. Penerapan skema subsidi itu misalnya dengan mematok harga rumah Rp 100 juta. Dengan suku bunga pasar 12,5 persen, maka bunga setahunnya adalah Rp 12 juta. Khusus MBR hanya akan dipungut Rp 5 juta, sementara Rp 7 juta ditanggung oleh pemerintah.

"Jadi, dana yang ada ditanggung oleh pemerintah. Misalnya, 500 rumah dikali Rp 7 juta, jadi yang disiapkan itu Rp 3,5 triliun," jelas Maurin.

Dana tersebut, lanjut Maurin, di luar dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk perumahan, yaitu sebesar Rp 5,1 triliun. Dia mengaku, besarnya dana tersebut hanya sanggup membiayai kebutuhan perumahan hingga Juli 2015.

Ia juga menyadari, dana yang disiapkan tidak sedikit. Dana tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah rakyat sehingga harus dilakukan.

Selain skema subsidi tersebut, pemerintah juga tetap memberlakukan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan dana sekitar Rp 25 triliun. Dana ini berasal dari Bendahara Umum Negara (BUN).

"Dana bergulir ada di Kementerian Keuangan tidak masuk pagu indikatif PUPR. PUPR ada dua, anggaran kementerian dan ada anggaran yang dilaksana kementerian tapi mata anggaran di Kemenkeu. Karena FLPP uang Kemenkeu," kata Maurin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau