Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Anak-anak Tak Punya Properti di Negeri Sendiri...

Kompas.com - 24/10/2014, 13:42 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan kian marak dilakukan di Indonesia, baik oleh pengembang lokal maupun asing. Hal tersebut dinilai berbahaya jika tidak disertai peraturan jelas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Intiland, Hendro S. Gondokusumo, usai jumpa pers Rabu (22/10/2014). Menurut dia, Pemerintah Indonesia tetap harus memberi batasan kepada pengembang asing dalam membangun properti di Indonesia.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan untuk memastikan ketersediaan properti bagi generasi mendatang.

"Jangan sampai nanti anak kita nggak bisa beli properti di negeri sendiri," tutup Hendro.

Hendro mencontohkan, seperti di Australia, saat ini sudah diberlakukan peraturan bahwa properti harus dijual ke penduduk asli. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat Australia tetap memiliki properti di negaranya.

Dilirik Asing

Saat ini, pengembang asing dari negara tetangga, misalnya Singapura dan Australia, mulai berkolaborasi dengan pengembang lokal. Meski begitu, menurut Hendro, bukan pengembang lokal menggandeng mereka, melainkan mereka yang mendekati pengembang lokal.

"Ekonomi kita (Indonesia) lagi bagus. Mereka (pengembang luar) mencari kita," kata Hendro.

Dia menuturkan, pada saat yang sama pengembang lokal juga beberapa kali ditawarkan untuk membangun di luar negeri. Tetapi, belum banyak realisasi dari tawaran tersebut karena masalah perbedaan budaya.

Menurut Hendro, saat ini Intiland sendiri masih fokus membangun di Indonesia karena pasarnya masih sangat luas. Namun, tidak menutup kemungkinan, bila ada peluang, pihaknya akan membangun di luar negeri.

"Sementara belum terpikir ekspansi keluar. Tapi, kalau ada kesempatan, semua bisa terjadi," kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau