Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Batu Akik atau Rumah?

Kompas.com - 21/04/2015, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Direktur PT Ciputra Property Tbk., Artadinata Djangkar, sudah pasti memilih properti. Tanah makin sempit tidak bisa dibuat lagi. Sementara batu akik, lewat proses geologis berabad-abad bakal terus bertambah. 

"Tanah terbatas, sedangkan batu-batuan masih terus bertambah. Jadi lebih bagus properti dong...," ujar Arta.

Hal senada dikemukakan praktisi pengembangan kawasan, Hiramsyah Shambudhy Thaib. Menurutnya, untuk saat ini instrumen investasi paling menguntungkan adalah properti (rumah). 

"Sekaranglah saatnya membeli rumah saat ekonomi sedang lesu, dan pertumbuhan harga properti tak setinggi tiga tahun lalu," tutur Hiramsyah.

Kendati demikian, baik batu akik maupun properti sebagai isntrumen investasi tak bisa dilepaskan dari unsur spekulasi (emosional). Hampir semua instrumen investasi ada unsur emosionalnya. Bagi mereka yang memilih investasi di properti selain untuk meningkatkan nilai aset, juga hobi.

"Demikian juga batu akik pasti karena ada unsur emosionalnya. Bahkan mungkin relatif tinggi karena keindahan dari batu akik dan kepercayaan tetang manfaat dari batu tersebut. Walau bagaimana pun,  tetap saja saya pegang properti," tandas Arta.

Arta menambahkan, meskipun dirinya merupakan profesional properti namun tidak ingin memuji-muji secara berlebihan bahwa investasi di sektor properti lebih menguntungkan, dan aman untuk masa depan.

"Nanti penggemar berat batu akik pada protes," seloroh Arta.

Jadi, Anda pilih yang mana: membenamkan dana investasi ratusan juta rupiah atau bahkan miliaran rupiah pada batu akik atau rumah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com