Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasai Lahan 12 Hektar, Agung Podomoro Diprediksi Monopoli Penjualan

Kompas.com - 11/04/2015, 20:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan lahan yang terbatas di wilayah Klender, dan daerah sekitarnya di Klender, Jakarta Timur, dinilai menguntungkan PT Agung Podomoro Land Tbk. Melalui PT Graha Cipta Kharisma, mereka menguasai lahan seluas 12 hektar.

Proyek yang akan mereka garap yakni Podomoro Park, diprediksi bakal memonopoli penjualan properti di wilayah tersebut. Hal ini dimungkinkan karena Podomoro Park merupakan satu-satunya proyek dengan konsep multifungsi dengan jumlah hunian ribuan unit.

Vice Member Broker ERA Real Estate Inten Buaran, Jakarta Timur, Memed Al Amin, mengatakan, pasokan lahan di Jalan I Gusti Ngurah Rai dan wilayah sekitarnya, seperti Buaran dan Duren Sawit sudah sangat terbatas. 

"Lahan di wilayah ini sudah sangat terbatas. Akan sulit untuk pengembang besar melakukan ekspansi kecuali membebaskan lahan baru. Untuk bangun apartemen yang layak saja minimal harus punya lahan seluas 5 ribu meter persegi, mau cari di mana lagi di wilayah ini? Kebanyakan sudah jadi rumah," ungkap Memed kepada Kompas.com, di Buaran, Jakarta Timur, Rabu (8/4/2015).

Kendati demikian, lanjut Memed, keterbatasan lahan justru menjadi peluang besar bagi Agung Podomoro Land untuk menjual unit-unit hunian Podomoro Park. Belum lagi banyak masyarakat yang membutuhkan hunian representatif dengan berbagai fasilitas memadai di Jakarta Timur.

"Podomoro Park ini kemungkinan akan melaju kencang karena tidak memiliki saingan besar. Prospeknya bagus karena dekat dengan akses transportasi dan memiliki fasilitas yang lengkap. Bukti nyatanya terlihat dengan Nomor Urut Pemesanan (NUP) yang sudah lebih dari 800 di tiap menara yang dipasarkan. Padahal ada 3 menara dengan masing-masing 1000 unit," tandas Memed.

Memed menambahkan, kenaikan minimal harga untuk tiap unit di Podomoro Park sendiri diprediksi mencapai 20 persen per tahun. Harga NUP yang sekarang ditawarkan sudah mencapai sekitar Rp 400 juta.

"Harga awal yang dipasarkan untuk tipe terkecil sebesar Rp 300 jutaan per unit. Kemarin beberapa unit sudah dipatok dengan harga Rp 380 juta. Padahal proyek ini belum dibangun. Nanti kalau sudah selesai bisa berada di kisaran Rp 400 juta sampai Rp 450 juta per unitnya," tandas Edy.

Baca juga: 

Penjualan Agung Podomoro Anjlok
Siap-siap, Harga Lahan di Klender Bakal Melejit karena Proyek Ini
Agung Podomoro Bangun "Kalibata Plus-plus" di Jakarta Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau