Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Resesi, Rusia Pangkas Jumlah Hotel Piala Dunia 2018

Kompas.com - 10/04/2015, 16:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Rusia akhirnya memangkas pembangunan hotel untuk perhelatan Piala Dunia FIFA 2018, sebesar 40 persen. Pemangkasan tersebut dipicu resesi yang berkepanjangan.

Sedianya, negara ini, melalui Kementerian Olahraga, akan membangun 63 hotel. Namun, karena kondisi ekonomi terus memburuk, kementerian pun menganulir 25 hotel.

Dengan pengurangan jumlah hotel tersebut, anggaran investasi yang dapat dihemat cukup signifikan, yakni senilai Rp 6,4 triliun, menjadi 39,5 miliar rubel atau setara Rp 9,1 triliun. Sebelumnya, dana yang dialokasikan mencapai Rp 15,5 triliun.

Pengumuman rencana pengurangan jumlah hotel tersebut dicantumkan dalam situs resmi Kementerian Olahraga Rusia. Masyarakat berpeluang untuk menyampaikan penolakan atau dukungan hingga dua pekan ke depan, sebelum pemerintah pusat memutuskannya menjadi sebuah produk hukum dan ditandatangani Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

Ada pun untuk membangun 38 hotel sisanya, pemerintah memilih menggandeng swasta ketimbang menggunakan anggaran pusat atau daerah.

Seorang juru bicara Badan Pariwisata Federal mengatakan, perubahan rencana tersebut merupakan respon darurat untuk menanggapi masalah ekonomi Rusia.

"Ketika investor mengumumkan fasilitas ini, situasi ekonomi sama sekali berbeda," kata juru bicara tersebut kepada Kommersant.

Dia menambahkan, Rusia sedang berada di bawah tekanan akibat sanksi Barat, dan anjloknya harga minyak. Sehingga perekonomian mengalami kontraksi hingga 5 persen tahun ini.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Olahraga Vitaly Mutko menjelaskan, Rusian memilih tidak membangun hotel karena tidak ada kebutuhan atau permintaan. Pemangkasan jumlah hotel ini, kata Vitaly yang mengutip ahli perhotelan, justru menguntungkan pemerintah daerah.

"Ada situasi yang sama selama persiapan Olimpiade Musim Dingin tahun lalu di selatan kota Sochi, saat hanya setengah dari hotel yang direncanakan itu akhirnya dibangun," pungkas Vitaly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau