Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Tertinggi di Dunia Bakal Berdiri di Tengah Pegunungan

Kompas.com - 30/03/2015, 21:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

KOMPAS.com - Pegunungan Alpen, Swiss ditetapkan sebagai lokasi untuk pengembangan hotel setinggi 381 meter. Jika kelak terbangun, maka akan menjadi hotel tertinggi di dunia dengan mematahkan rekor JW Marriott Marquis.

Hotel yang rencananya bakal beroperasi pada 2019 tersebut, terinspirasi dua menara tertinggi dunia, yakni Burj Khalifa yang menjulang 828 meter, dan hotel JW Marriott Marquis sejangkung 355 meter.

Pengusaha asal Swiss dan pendiri perusahaan pengembang 7132 Ltd, Remo Stoffel, menyatakan pembangunan hotel tersebut memang terinspirasi dari hotel yang berada di Dubai.

"Saya melakukan perjalanan ke Dubai secara teratur dan selalu kagum pada pertumbuhan kota serta apa yang telah dicapainya. Dubai sekarang telah menjadi lokasi bandara tersibuk di dunia, menara dan hotel tertinggi, pusat perbelanjaan dan pulau buatan terbesar, serta beberapa lagi yang sedang berjalan," ujar Stoffel.

Padahal, pada awal pengembangannya, lanjut Stoffel, banyak pengamat lokal, regional, maupun internasional tak yakin dengan misi Dubai. Namun, Dubai tetap bersikukuh dengan strateginya dan pada tahun lalu telah mendapat kunjungan dari 12 juta orang dalam semalam. Sekarang Dubai berencana mengakomodasi 20 juta pengunjung pada 2020.

"Hal tersebut mengilhami saya untuk mewujudkan visi pribadi dengan membangun 7132 Ltd. Saya mencoba menciptakan desain menakjubkan ini yang akan dibangun di rumah saya dalam waktu empat tahun," tambah Stoffel.

Desain hotel dirancang oleh pemenang American Pritzker Prize dan arsitek dari Morphosis Architects, Thorm Mayne. Proyek ini terdiri dari podium yang menghubungkan bangunan dengan kantilever mencakup restoran, kafe, spa, bar, dan menara dengan sky bar, restoran, serta 107 kamar pengunjung.

Sebelumnya pada Rabu (25/3/2015), harian The Guardian mengutip pernyataan Professor Arsitektur dari Federal Institute of Technology Zurich, Vittorio Lampugnani, mengatakan bahwa pembangunan hotel tersebut tak berguna. Mengakomodasi orang di lokasi terpencil di tengah gunung adalah hal percuma.

"Pencakar langit di pengunungan Alpen merupakan sebuah absurditas. Tak ada gunanya mengakomodasi orang di wilayah kecil di antara gunung," ujar Lampugnani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau