Dalam pengumuman hasil keuangan teraudit untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014, juga disebutkan pertumbuhan pada segmen lainnya. Untuk segmen pendapatan berulang melonjak 37,1 persen menjadi Rp 1,375 triliun dari sebelumnya Rp 1,003 triliun.
Demikian halnya dengan laba kotor yang meningkat 12,7 persen menjadi Rp 2,654 triliun dari Rp 2,354 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Begitupula dengan marjin laba kotor yang juga meningkat menjadi 50,1 persen pada tahun 2014 dari 48,0 persen pada 2013.
Wibisono menambahkan, untuk laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar Rp 854,9 miliar. Angka ini sedikit meningkat dari Rp 851,4 miliar pada tahun 2013.
Hingga saat ini, APLN memiliki 36 anak usaha, 13 entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha, serta 2 entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Agung Podomoro telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti, mayoritas ditujukan untuk segmen masyarakat kelas menengah dengan varian proyek apartemen, pusat belanja, ruko, hotel, dan menara perkantoran.