Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NUP, Cara Jitu Merayu Konsumen

Kompas.com - 29/03/2015, 14:00 WIB
Dimas Jarot Bayu,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Persaingan di sektor properti semakin ketat. Ditambah dengan jenuhnya pasar, menuntut pengembang menciptakan strategi yang mampu meningkatkan penjualan. Salah satu strategi tersebut adalah dengan menerapkan skema nomor urut pemesanan (NUP).

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanada, menjelaskan strategi NUP sebenarnya bukan barang baru dalam bisnis properti. Penggunaannya telah ramai dilakukan pada tahun 2014 lalu.
 
"NUP itu strategi yang efektif, risikonya minim sekali. Pemasaran pertamanya dengan harga murah dan unit terbatas sehingga peminatnya banyak," ujar Ali kepada Kompas.com, di Bekasi, Sabtu (28/3/2015).
 
Ali menambahkan, strategi NUP akan sangat berguna untuk menaikkan permintaan properti dari pembeli. Selain itu, NUP juga dibutuhkan pengembang untuk membaca pasar.
 
"Untuk properti high demand membutuhkan NUP. Ini berguna utuk membaca pasar. Jika animonya tinggi, berarti prospek properti tersebut bagus," tambah Ali.
 
Hal ini diakui oleh Komisaris Utama ISPI Group, Preadi Ekarto. Menurut Preadi, penentuan harga properti yang sedang ditawarkannya di kawasan Mutiara Gading City, klaster Manhattan akan sangat berpengaruh pada kuantitas NUP.
 
"Kami membuka hunian seharga Rp 250 juta tersebut untuk 10 pembeli pertama. Harga selanjutnya akan ditentukan dengan kuantitas Nomor Urut Pemesanan (NUP) yang diberikan. Jadi semakin cepat membelinya, harganya juga semakin murah," ujar Preadi.
 
Dengan pemberian NUP, Preadi mengaku mampu mendapatkan pembeli lebih dari target yang diharapkannya. Melubernya pembeli serta tamu dalam acara peluncuran klaster Manhattan di Mutiara Gading City, Bekasi, Sabtu (28/3/2015), merupakan bukti efektivitas penerapan skema NUP.
 
"Kami hanya menawarkan 10 unit, tapi huniannya sudah terjual hingga 20 unit. Yang memegang NUP juga sudah sekitar 50-60 orang pembeli, jadi nanti akan kami undi. Pengunjung acara yang datang juga di luar prediksi, padahal kami hanya mengundang 1.200 tamu. Tetapi yang datang jumlahnya mencapai 1.541 orang," papar Preadi.
 
Meski begitu, Preadi menjelaskan bahwa pemberian NUP ini juga menguntungkan para pembeli properti. Harga properti milik pemegang NUP akan lebih murah dibandingkan harga normal.

"Pemegang NUP ini diuntungkan, mereka bisa membeli rumah dengan harga yang lebih terjangkau dari pasaran. Promo-promo yang diberikan kepada pemegang NUP ini juga lebih banyak," tandas Preadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau