Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2015, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen ubin granit PT Asri Pancawarna mengeluarkan beberapa seri produk terbaru yang terinspirasi dari elemen budaya. Budaya Indonesia yang kaya menjadi dasar konsep pengembangan produk.

Tahun ini, PT Asri Pancawarna memperkenalkan logo baru Indogress dan ubin berdesain batik.  Produk ini merupakan koleksi Etnika Series yang terinspirasi dari kain batik asal kota Yogyakarta.

"Karena ini produk lokal, kami mengangkat budaya Indonesia. Kami kan juga menyasar pasar ekspor," ujar Senior Marketing Manager Indogress, Hendry Satriadi, kepada Kompas.com saat peluncuran produk di acara pameran Keramika, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta (19/3/2015).

Meski bukan yang pertama mengeluarkan produk berdesain batik, Indogress tidak khawatir melakukan plagiasi. Menurut Marketing Director Andrea Petrina, pemberian hak paten pada keramik belum populer karena birokrasinya cukup rumit.

Mengurus hak paten bisa memakan waktu dua tahun. Tidak hanya itu, biasanya hak paten hanya diberikan pada desain tertentu. Sementara desain batik memiliki ragam yang cukup banyak. "Berbeda 25 persen saja, sudah tidak bisa disebut plagiasi," kata Andrea.

Seri ini memiliki ciri khas motif batik yang terlihat berbahan satin. Ukurannya 60 x 60 cm. Selain Etnika Series, produk unggulan Indogress lainnya adalah Metafora. Ubin ini ditawarkan dalam dua pilihan ukuran, yaitu 60 x 60 cm dan 60 x 120 cm.

Menurut Hendry, desain Metafora ini berasal dari Italia dan membutuhkan waktu setahun untuk pengembangannya. Kelebihan motif ini adalah dalam waktu yang sama, ubin seperti terbuat dari kayu dan batu. Ubin ini juga tampak seperti tekstil dan karpet.

"Teksturnya agak kasar, dilihat dari sudut tertentu seperti zigzag," jelas Hendry.

Seri produk terbaru Indogress lainnya adalah Corteza Series dan Concerta Series. Desain dua produk ini juga berasal dari Italia. Karena baru saja diluncurkan, Hendry menyebutkan tidak memiliki target tertentu. Ia mengaku masih ingin melihat respon pasar terlebih dahulu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com