JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencanangkan pembangunan satu juta rumah pada April 2015.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanudin mengatakan, jumlah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang siap dibangun bertambah 28 ribu unit dari sebelumnya 211 ribu unit.
Realisasi pembangunan rumah-rumah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam hal ini Perum Perumnas dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSK), pengembang, dan pemerintah.
"Rumah yang siap bangun 30 April nanti 245.166 unit. Porsi Perum Perumnas dan BPJSK masing-masing membangun 10.102 dan 2.500 unit.," ujar Syarif di Kantor Pusat Perumnas, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2015).
Sementara itu, pengembang yang terbagi dalam beberapa perkumpulan juga berperan dalam pelaksanakan kegiatan pencanganan ini. Organisasi tersebut antara lain, Realestat Indonesia atau REI dengan porsi 50.370 unit, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia atau Apersi binaan Eddy Ganefo sebanyak 75.971 unit, Apersi binaan Anton R Santoso sebanyak 64.13 unit, dan Asosiasi Pengembang Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia atau Asperi dengan kuota 2.070 unit.
Selain BUMN dan pengembang, pemerintah daerah pun turut memprakarsai pencanangan sejuta rumah di seluruh Indonesia, dengan jumah 12.400 unit. Ada pun penambahan 28.000 tersebut berasal dari pemerintah.
Rumah-rumah ini nantinya tersebar dan bisa berbentuk rumah susun atau rumah tapak sederhana. Kegiatan pencanangan ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia dan menjadi penanda bahwa program sejuta rumah resmi dimulai.