Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jakarta, Kota Jorok yang Dijalankan Administrator Sinting"

Kompas.com - 03/02/2015, 14:55 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua, Jakarta, merupakan salah satu situs bersejarah. Meski begitu, kawasan ini tidak terawat dengan baik, dan bahkan jorok. Salah satu kejorokan yang terlihat mata adalah toilet umum.

Bau pesing menyengat, dan kondisi yang kotor, semakin membuat toilet publik tersebut tidak laik pakai. Kondisi ini memaksa para pengunjung atau pedagang kaki lima yang beroperasi di kawasan Kota Tua, seringkali buang air kecil di sembarang tempat.

Menurut CEO Jakarta Endowment For Art Heritage, Lin Che Wei menggunakan toilet merupakan bagian dari kebudayaan. Bagaimana suatu tempat bisa jadi warisan budaya jika pipis saja di sembarang tempat.

"Tiba-tiba orang pipis di pinggir-pinggir jalan, atau di bawah pohon. Bagaimana suatu tempat jadi warisan budaya, kalau turis melihat ada yang lagi pipis sembarangan?" ujar Wei kepada Kompas.com, saat peresmian "Art & Toilet: Bringing Back The Glory of The Past" di Galeria Fatahillah, Gedung Kantor Pos Lantai 2, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Wei menuturkan, para pengunjung atau penjual ini buang air kecil sembarangan seolah-olah mereka sendirian. Mereka tidak malu lagi melakukannya. Dia menambahkan, bagi turis, kawasan bersejarah bisa menjadi cermin kota secara keseluruhan. Jika kawasan bersejarah jorok, artinya pemerintah tidak memerhatikan kotanya.

"Kota ini jorok, meminjam istilah Bleuss, kota jorok yang dijalankan oleh administrator sinting," kata Wei.

Dengan demikian, Wei menilai, membenahi toilet merupakan prioritas utama dalam upaya melestarikan kawasan bersejarah. Untuk itu, pihaknya memulai pencanangan dari hal yang kecil. Ia menyadari tidak bisa mengubah suatu kota sekaligus, dalam seluruh aspek.

"Minimal (benahi) Kota Tua dulu. Kalau tidak bisa mengubah Kota Tua, minimal lingkungannya seperti toilet. Sebab, kata Ahok, suatu tempat dinilai dari kebersihan toiletnya," jelas Wei menyitir pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menerima kunjungan dari para siswa sekolah dasar.

"Pengalaman beliau (Ahok), trauma, ketika mencari toilet di Kota Tua. Orangnya ngantri, toiletnya jorok," tutur Wei.

Wei mengutarakan, saat ini tengah merencanakan pembenahan toilet di beberapa titik di Kawasan Kota Tua. Ia mengaku sedang berusaha agar pemerintah daerah memberikan izin.

"Kita usahakan agar mendapatkan izin dari (pemda) DKI untuk membangun toilet publik yang nyaman. Jadi orang melihat standar toilet yg bersih untuk digunakan," ucap Wei.

Rencananya, akan ada lima titik perbaikan dan pembangunan toilet umum di Kawasan Kota Tua Jakarta. Masing-masing lokasi mencakup 10 toilet yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, total toilet yang dibangun dan diperbaiki sebanyak 50 toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau